Ragam dan Fungsi Bahasa Perawat dalam Film Nurse no Oshigoto (ナースのお仕事)
Angka populasi Jepang yang semakin tahun kian merosot, menyebabkan pemerintah Jepang membuka kesempatan untuk para tenaga kerja asing, salah satunya warga negara Indonesia untuk bekerja di Jepang. Sejak tahun 2008 Indonesia telah mengirimkan perawat (kangoshi) dan careworker (kangofukushishi) ke Jepang melalui program Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement atau yang lebih dikenal sebagai program IJEPA. Banyaknya perawat dan careworker dari Indonesia yang dikirim ke Jepang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bahasa perawat khususnya ragam dan fungsi bahasa perawat. Penelitian ini ditujukan untuk menambah wawasan dan informasi terkait ragam dan fungsi bahasa perawat dalam bahasa Jepang. Peneliti mengambil film Nurse no Oshigoto yang menceritakan tentang perawat sebagai sumber data penelitian.
Penelitian ini menggunakan acuan teori dari Dedi Sutedi tentang ragam bahasa Jepang berdasarkan tingkat kehalusannya, dan teori Terada Takanao tentang klasifikasi keigo serta teori model fungsi bahasa Jackobson. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa ragam pada bahasa yang digunakan perawat dalam film Nurse no Oshigoto adalah ragam formal teineigo dan ragam akrab futsukei.
Kemudian ditemukan juga 4 fungsi bahasa dalam bahasa perawat tersebut, yaitu fungsi emotif, konatif, referensial, dan fatik. Dari empat fungsi tersebut, ditemukan bahwa fungsi bahasa pada perawat dalam film Nurse no Oshigoto adalah untuk menunjukkan perasaan empati, marah/kesal, meminta ijin, meminta tolong, menasehati, memberi peringatan/pemberitahuan, menjelaskan, mengonfirmasi dan berbasa-basi .
The population of Japan is increasingly declining, causing the Japanese government to open opportunities for foreign workers, one of them is an Indonesian citizen to work in Japan. Since 2008 Indonesia has sent nurses (kangoshi) and careworkers (kangofukushishi) to Japan through the Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement, or better known as the IJEPA program. A large number of nurses and careworkers from Indonesia sent to Japan made the researcher interested in examining the nurse’s language, especially the variety and function of the nurse's language.
This study aims to add insight and information related to the variety and function of nurse language in Japanese language. The researcher took the film Nurse no Oshigoto which tells about nurses as a source of research data.
This study uses a theoretical reference from Dedi Sutedi on the variety of Japanese languages based on level of honour language, the theory of keigo language from Terada Takanao and Jackobson's language function theory models. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of this study found that the variations in the language used by nurses in the Nurse no Oshigoto film were formal variety teineigo and infomal variety futsukei.
Then also found 4 language functions in the nurse's language, the emotive, conative, referential, and phatic. Of the four functions, it was found that the language function of nurses in the film Nurse no Oshigoto is to show feelings of empathy, anger/resentment, ask permission, ask for help,give advise, give warnings/notices, explain things, confirmation and small talk.