ABSTRAK
Deiksis merupakan penunjukan secara langsung sesuatu dalam peristiwa berbahasa dan memiliki referen yang berubah-ubah. Beberapa ahli membagi deiksis menjadi beberapa jenis, yang dapat disimpulkan lima jenis. Deiksis tersebut yakni deiksis persona, tempat, waktu, wacana, dan sosial. Pada penelitian ini difokuskan pada tiga jenis deiksis, yakni deiksis persona, sosial, dan wacana. Hal itu karena dilihat dari data deiksis yang paling dominan dan untuk melengkapi fokus masalah penelitian dengan topik yang sama yang belum ada di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Surabaya.
Objek dari penelitian ini ialah rubrik “Wawancara” pada majalah AULA edisi Januari-Desember 2018. Objek tersebut dianggap memiliki deisksi yang cukup beragam, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) penggunaan deiksis persona dalam rubrik “Wawancara” pada majalah AULA, 2) penggunaan deiksis sosial dalam rubrik “Wawancara” pada majalah AULA, 3) penggunaan deiksis wacana dalam rubrik “Wawancara” pada majalah AULA. Manfaat penelitian ini secara umum ialah dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya dalam kajian deiksis.
Metode pengumpulan data yang digunakan ialah metode dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik baca dan catat. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini yakni membaca objek, memberi tanda, dan mencatat data yang dibutuhkan. Metode penganalisisan yang digunakan ialah metode padan, sedangkan teknik yang digunakan ialah teknik pilah unsur penentu (PUP). Prosedur penganalisisan yang dilakukan ialah interpretasi data, klasifikasi data, memberikan kode, dan menganalisis data.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini ialah sebagai berikut.
1) Penggunaan deksis persona ditemukan tiga macam yakni deiksis persona pertama dalam bentuk tunggal (‘saya’) dan jamak (‘kami’ dan ‘kita’), deiksis persona kedua dalam bentuk tunggal (‘kamu’, ‘anda’, dan ‘engkau’) dan jamak (‘kalian’), deiksis persona ketiga dalam bentuk tunggal (‘dia’, ‘ia’, dan ‘beliau’) dan jamak (‘mereka’). Faktor yang mempengaruhi penggunaan deiksis tersebut ialah faktor status sosial dan usia.
2) Penggunaan deiksis sosial ditemukan cukup beragam yang secara umum sesuai dengan fungsinya (‘kiai’, ‘syekh’, ‘gus’, dan sebagainya). Status sosial ialah faktor yang paling berpengaruh dalam penggunaan deiksis sosial, selain itu juga ada faktor usia.
3) Penggunaan deiksis wacana ditemukan dalam lima bentuk. Tiga dari bentuk deiksis wacana tersebut termasuk dalam katafora (‘begitu’, ‘demikian’, dan ‘tersebut’), sedangkan dua dari bentuk wacana tersebut termasuk dalam anafora (‘begini’ dan ‘berikut’). Faktor yang mempengaruhi penggunaan deiksis wacana ialah letak acuan yang dituju oleh deiksis itu sendiri.
ABSTRACT
Deixis is the direct appointment of something in a language event and has a changing referent. Some experts divide deixis into several types, which can be concluded as five types. The deixis is person deixis, place, time, discourse, and social. In this study focused on three types of deixis, namely personal, social, and discourse deixis. This is because it is seen from the most dominant deixis data and to complete the focus of research problems with the same topic that does not yet exist in the Indonesian Language and Literature Department at Surabaya State University.
The object of this research is the "Wawancara" rubric in the AULA magazine edition January-December 2018. The object is considered to have quite diverse deviations, so this research aims to describe 1) the use of person deixis in the "Wawancara" rubric in AULA magazine, 2) the use of social deixis in the "Interview" rubric of AULA magazine, 3) the use of deixis discourse in the "Wawancara" rubric in AULA magazine. The benefit of this study in general is that it can be a reference for further research in deixis studies.
Method of data collection used is a method of documentation. Data collection techniques used are reading and writing techniques. The data collection procedure in this research is to read the object, to mark, and to record the data needed. The analysis method used is the matching method, whereas the technique used is the determining element (PUP). Analyzing procedure is data interpretation, data classification, code, and data analysis.
The results obtained in this study are as follows.
1) The use of personel dexis was found to be three types namely the first person deixis in the singular ('saya') and plural ('kami' and 'kita'), the second person deixis in the singular (' kamu',' anda', and' engkau'/’kau’) and plural ('kalian'), the third deixis in the singular ('dia', 'ia', and 'beliau') and plural ('mereka'). Factors affecting the use of such deixis are social and age status factors.
2) The use of social deixis was found to be quite diverse which generally corresponds to the function (‘kiai’, ‘syekh’, ‘gus’, and etc). Status social is the most influential in the use of social deixis, in addition there is also age factor.
3) The use of deixis discourse found in five forms. The three of the form of the deixis discourse are included in the katafora ('begitu', 'demikian' and 'tersebut'), while the two are the other forms included in the anafora ('begini' and 'berikut'). Factors affecting the use of discourse deixis are the references of the deixis itself.