PLEXIGLASS SEBAGAI MEDIA MENGGAMBAR
MOTIF BATIK SURABAYA
OLEH SISWA KELAS VII C SMPN 50 SURABAYA
PLEXIGLASS AS A MEDIUM
BY CLASS VII C STUDENTS OF SMPN 50 SURABAYA
Kurang adanya keberagaman media dalam berkarya seni di SMPN 50 Surabaya menjadi salah satu keinginan untuk menggunakan plexiglass sebagai alternatif media pengganti kaca dan sebagai bentuk inovasi media untuk berkarya seni di SMPN 50 Surabaya dalam menggambar motif batik Surabaya. Kebaruan dari penelitian terletak pada pengenalan media berkarya yang belum pernah digunakan sebelumnya di SMPN 50 Surabaya, yaitu plexiglass.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses penerapan, hasil karya serta respon siswa dan guru seni budaya terkait penerapan plexiglass sebagai media menggambar motif batik Surabaya. Selain itu, penelitian ini diharapkan membantu dalam inovasi media berkarya seni yang baru di SMPN 50 Surabaya. Penggunaan plexiglass sebagai media menggambar motif batik Surabaya diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa dan memberikan inovasi baru dalam pembelajaran seni budaya di SMPN 50 Surabaya.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Data primer diperoleh dari hasil observasi proses pelaksanaan penelitian pada siswa kelas VII C SMPN 50 Surabaya serta hasil angket dan wawancara dengan informan terpilih, yang memberikan informasi berbagai aspek mengenai aplikasi plexiglass sebagai media menggambar motif batik Surabaya bagi siswa dengan menggunakan model project based learning. Data sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi dan data penelitian berupa karya menggambar motif batik Surabaya pada media plexiglass yang dibuat oleh siswa kelas VII C SMPN 50 Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dokumentasi serta kuesioner dengan menggunakan triangulasi sebagai teknik validitas data.
Penelitian tentang penerapan plexiglass sebagai media menggambar motif batik Surabaya pada siswa kelas VII C SMPN 50 Surabaya menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan menekankan pada kerjasama kelompok, dan berlangsung selama empat pertemuan pada bulan Maret dan April 2024. Siswa dibagi menjadi enam kelompok sesuai jumlah motif batik, dan hasil karya mereka dinilai berdasarkan kerapian, komposisi, warna, dan keindahan. Kategori penilaian menunjukkan 18 siswa sangat baik, 10 siswa baik, 2 siswa cukup, dan 3 siswa kurang. Sebelum penelitian, hanya 19 dari 33 siswa yang mengetahui tentang plexiglass dan hanya 10 yang mengetahui motif batik Surabaya. Setelah penelitian, seluruh siswa mengenal dan menggunakan plexiglass serta mengetahui berbagai motif batik. Respon terhadap penerapan ini sangat positif dari siswa dan guru seni budaya, Tantri Asih Miratning, S.Pd., yang memberikan apresiasi terhadap pendekatan penelitian ini. Beliau berencana untuk mengintegrasikan materi ke semua kelas di SMPN 50 Surabaya, karena percaya akan manfaat besar bagi perkembangan kreativitas siswa.
Kata kunci: Plexiglass, Motif Batik Surabaya, Media Menggambar, Pembelajaran Berbasis Proyek, Kaca Akrilik
The lack of media diversity in creating art at SMPN 50 Surabaya is one of the desires to use plexiglass as an alternative media to replace glass and as a form of media innovation to create art at SMPN 50 Surabaya in drawing Surabaya batik motifs. The novelty of this research lies in the introduction of a work media that has never been used before at SMPN 50 Surabaya, namely plexiglass.
This research was conducted with the aim of knowing and describing the application process, work results and responses of students and cultural arts teachers related to the application of plexiglass as a medium for drawing Surabaya batik motifs. In addition, this research is expected to help in the innovation of new art media at SMPN 50 Surabaya. The use of plexiglass as a medium for drawing Surabaya batik motifs is expected to increase student creativity and provide new innovations in learning cultural arts at SMPN 50 Surabaya.
In this study, the method used is a descriptive qualitative method. Primary data was obtained from the results of observations of the research implementation process in grade VII C SMPN 50 Surabaya students as well as the results of questionnaires and interviews with selected informants, which provided information on various aspects of the application of plexiglass as a medium for drawing Surabaya batik motifs for students using a project-based learning model. Secondary data was obtained from the results of documentation and research data in the form of works drawing Surabaya batik motifs on plexiglass media made by students of grade VII C SMPN 50 Surabaya. The data collection techniques used are observation, interviews, documentation and questionnaires using triangulation as a data validity technique.
The research on the application of plexiglass as a medium for drawing Surabaya batik motifs in grade VII C students of SMPN 50 Surabaya uses a project-based learning model with an emphasis on group cooperation, and takes place for four meetings in March and April 2024. Students were divided into six groups according to the number of batik motifs, and their works were judged based on neatness, composition, color, and beauty. The assessment category showed 18 students were excellent, 10 students were good, 2 students were sufficient, and 3 students were less. Before the study, only 19 out of 33 students knew about plexiglass and only 10 knew Surabaya batik motifs. After research, all students knew and used plexiglass and knew various batik motifs. The response to this application was very positive from students and cultural arts teacher, Tantri Asih Miratning, S.Pd., who expressed appreciation for this research approach. He plans to integrate this material into all classes at SMPN 50 Surabaya, because he believes in great benefits for the development of students' creativity.
Keywords: Plexiglass, Surabaya Batik Motif, Drawing Media, Project Based Learning