Desa Ngadirejo merupakan salah satu sentra industri kerajinan gerabah yang ada di Kabupaten Tuban, namun di zaman sekarang kegunaan gerabah sudah mulai ditinggalkan dan digantikan dengan peralatan yang modern, hal ini mengakibatkan pengrajin gerabah mengalami penurunan jumlah pemasaran setiap tahun. Kesulitan yang dialami pengrajin membuat jumlah pengrajin yang bertahan di tahun 2018 sebanyak 50 pengrajin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengrajin gerabah, faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi industri gerabah serta strategi bertahan industri gerabah di Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Jenis penelitian ini adalah survei, populasi dari penelitian ini adalah seluruh industri gerabah di Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban yaitu sebanyak 50 pengrajin gerabah. Jumlah populasi yaitu 50 pengrajin maka keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, kuisioner, dokumentasi dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan 1) profil pengrajin industri gerabah adalah perempuan rentang usia 51-61 tahun dengan tingkat pendidikan lulusan sekolah dasar, jenis pekerjaan tetap yang dilakukan secara turun temurun, menggunakan cara tradisional, 2) faktor-faktor eksistensi industri gerabah adalah: a) bahan baku mudah didapat b) tenaga kerja anggota keluarga c) modal lebih banyak dari modal sendiri d) pemasaran dijual melalui pengepul, 3) strategi bertahan indutri gerabah dengan cara memasarkan melalui pengepul sebesar 92%, meminjam modal kepada pengepul 42% dan memanfaatkan jaringan sosial dalam tenaga kerja yaitu memakai anggota keluarga dengan sistem gotong royong antar pengrajin dan tetangga.
Kata Kunci : Eksistensi, Industri Gerabah, Strategi Bertahan
Ngadirejo Village is one of centers the earthenware craft industry in Tuban Regency, but nowadays the use of pottery has begun to be abandoned and replaced with modern equipment, this resulted in earthenware craftsmen experience a decrease in the amount of marketing every year.The difficulties experienced by craftsmen made up to 50 craftsmen who survived in 2018. This study aims to find out the profile of pottery craftsmen, factors that influence the existence of the earthenware industry and the earthenware industry's survival strategy in Ngadirejo Village, Rengel District, Tuban Regency.
The type of research used is a survey, population of 50 earthenware craftsmen with sample the entire population. Data collection was done by observation, interviews, questitationaire, documentation, data analyysis techniques used were quantitative percentage descriptive.
The results showed that 1) the profile of pottery industry craftsmen is women ranging in age from 51 to 61 years with an education level of elementary school graduates, work as earthenware craftsmen is made permanent work carried out for generations, using manual and traditional methods, 2) the factors of existence of the earthenware industry are a) raw materials are easy to obtain b)the labor is a family member c) more capital than own capital d) marketing is sold through collectors 3) the strategy of surviving the pottery industry by marketing through collectors by 92%, borrow capital to collectors 42% and utilizing social networks in the workforce, namely using family members with a mutual cooperation system between craftsmen and neighbors.
Keywords: Existence, Pottery Industry, Survival Strategy