PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN BANYUWANGI di SD NEGERI KEPATIHAN BANYUWANGI
EXTRACURRICULAR LEARNING OF BANYUWANGI KARAWITAN AT SD NEGERI KEPATIHAN BANYUWANGI
Siswa sebagai penerus bangsa negara ini tentunya harus mengenal dan mencintai budaya Indonesia, dengan demikian tumbuh kesadaran untuk mempertahankan dan menjaga kebudayaan bangsa sendiri Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran ekstrakurikuler Karawitan Banyuwangi di SD Negeri Kepatihan Banyuwangi serta memperkenalkan serta melestarikan kebudayaan Banyuwangi yaitu Karawitan Banyuwangi serta menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada siswa yang masih duduk di sekolah dasar juga meregenarasi agar kebudayaan Banyuwangi tidak punah. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini proses pembelajaran ekstrakurikuler karawitan Banyuwangi di SD Negeri Kepatihan Banyuwang, dan Bagaimana hasil pembelajaran ekstrakurikuler karawitan Banyuwangi di SD Negeri Kepatihan Banyuwangi yang meliputi, keterampilan dan teknik, banyak variasi yang didapat dari hasil pembelajaran ekstrakurikuler karawitan Banyuwangi, serta sikap sosial yang didapat.
Beberapa pustaka yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori pembelajaran yang mengacu pada teori Wardani (dalam Anitah, 2018: 1.37). Selanjutnya yakni teori proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Mulyasana (2012: 155) proses pembelajaran merupakan keseluruhan kegiatan yang sudah dirancang untuk pembelajaran siswa. Menurut Asmani (2014: 27) mengemukakan bahwa strategi pembelejaran merupakan serangkaian dan keseluruhan Tindakan strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran aktual yang efektif serta efisien, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Penelitian ini menggunakan pendeketan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian dilakukan di SD Negeri Kepatihan Banyuwangi dengan alamat Jl. Veteran 07-11, Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sumber data yang diambil pada penelitian yakni primer dan sekunder dengan data yang diambil dalam penelitian yaitu kepala sekolah, guru ekstrakurikuler Karawitan Banyuwangi, dan juga siswa. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yakni reduksi data, penyajian data, dan juga penarikan simpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan dalam proses pembelajaran Karawitan Banyuwani di SD Negeri Kepatihan Banyuwangi guru memberi prasyarat di awal semester dengan memberikan materi pengenalan gamelan serta refleksi di akhir semester. Pada kegiatan inti pembelajaran guru menggunakan strategi pembelajaran langsung dan interaktif yang proses pembelajaran berpusat pada guru pembimbing ekstrakurikuler. Hasil pembelajaran dilakukan dengan menggunakan evaluasi teknik tes dan non tes. Teknik evaluasi tersebut digunakan untuk mengambil nilai berupa penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Jurnal ini membahas lebih lanjut tentang bagaimana pembelajaran ekstrakurikuler karawitan Banyuwangi di SD Negeri Kepatihan Banyuwangi yang tidak semata-mata untuk pelestarian budaya bangsa, tetapi juga dari aspek psikologi anak untuk mengembangkan kreativitas sesuai usia.
Students as the successor of this country must certainly know and love Indonesian culture, thereby growing awareness to maintain and maintain the nation's own culture The purpose of this research is to describe the process and results of extracurricular learning Karawitan Banyuwangi at SD Negeri Kepatihan Banyuwangi and introduce and preserve banyuwangi culture namely Karawitan Banyuwangi and instill the noble values of the nation to students who are still in elementary school also regenerate so that Banyuwangi culture does not become extinct. The problem formulation in this research is the process of extracurricular learning of Banyuwangi karawitan at SD Negeri Kepatihan Banyuwang, and How the results of extracurricular learning of Banyuwangi karawitan at SD Negeri Kepatihan Banyuwangi include, skills and techniques, many variations obtained from the results of extracurricular learning karawitan Banyuwangi, as well as social attitudes obtained.
Some of the libraries used in this study are learning theories that refer to the theory of Wardani (in Anitah, 2018: 1.37). Furthermore, the theory of the learning process put forward by Mulyasana (2012: 155) the learning process is an entire activity that has been designed for student learning. According to Asmani (2014: 27) suggested that the learning strategy is a series and overall strategic actions of teachers in realizing the realization of actual learning activities that are effective and efficient, to achieve the desired learning objectives.
This research uses qualitative research with descriptive type. The research was conducted at SD Negeri Kepatihan Banyuwangi with the address Jl. Veteran 07-11, Banyuwangi, Banyuwangi Regency, East Java. The data sources taken in the research are primary and secondary with data taken in the study namely the principal, extracurricular teacher Karawitan Banyuwangi, and also students. Data obtained through observations, interviews and documentation. Analysis techniques used are data reduction, data presentation, and also inferrity withdrawal.
The results of this study showed that in the learning process of Karawitan Banyuwani at SD Negeri Kepatihan Banyuwangi the teacher gave prerequisites at the beginning of the semester by providing gamelan introduction material and reflection at the end of the semester. In the core activities of teacher learning use direct and interactive learning strategies that the learning process is centered on extracurricular tutors. The results of learning are carried out using evaluation of test techniques and non-tests. The evaluation technique is used to take the value in the form of assessment of attitude, skill, and knowledge. This journal discusses more about how the extracurricular learning of Banyuwangi karawitan at SD Negeri Kepatihan Banyuwangi is not only for the preservation of the nation's culture, but also from the aspects of child psychology to develop creativity according to age.