Berdasarkan observasi yang terfokus pada metode pembelajaran dan hasil
belajar siswa di SMKN 1 Sidayu, pembelajaran yang dilakukan masih terkesan
monoton dikarenakan hanya terfokus terhadap pendidik dimana hal tersebut
membuat lingkungan dan situasi pembelajaran didalam kelas menjadi terkesan
membosankan bagi peserta didik, hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar
dikarenakan tingkat ketertarikan peserta didik terhadap pembelajaran relatif
berkurang seingga peserta didik mejadi pasif. Berdasarkan permasalahan tersebut
maka diperlukan alternatif untuk mendukung pembelajaran menjadi lebih menarik
dengan mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran berbasis Problem
Based Learning (PBL)
Penelitian ini menggunakan
model pengembangan 4-D, yang mencakup tahapan pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate),
tetapi dibatasi hingga tahap pengembangan (develop). Uji coba dilakukan pada 37
siswa kelas X di SMK Negeri 1 Sidayu. Instrumen yang digunakan meliputi
validasi oleh ahli media dan materi, validasi pembelajaran oleh guru
Elektronika, angket respon siswa, serta soal pretest dan posttest. Data
kelayakan LKPD, dan respon siswa
dianalisis menggunakan skala Likert, hasil belajar siswa dianalisis dengan
Uji-T.
Berdasarkan
hasil telaah, kelayakan LKPD berbasis PBL mendapat penilaian berikut: materi
sebesar 85% (layak) dan 75% (layak). Penyajian memperoleh 83%, kebahasaan 100%,
dan penilaian PBL 75%, semuanya dikategorikan sangat layak. Hasil belajar
peserta didik menunjukkan peningkatan signifikan dari 55,27% menjadi 88,48%.
Respon peserta didik terhadap LKPD berbasis PBL sangat baik, dengan skor:
kesesuaian materi 85%, kebahasaan 89%, penyajian 87%, dan kriteria PBL 83%.