Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dan Bawang Bombay Merah (Allium cepa L.) Terhadap Kandungan Total Fenolik Dan Aktivitas Antioksidan Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus sp.)

The Effect of Plant Growth Regulators of Shallot (Allium ascalonicum L.) Extract and Red Onion (Allium cepa L.) Extract on the Total Phenolic Content and Antioxidant Activity of Green Spinach Plants (Amaranthus sp.)

Bayam hijau merupakan salah satu jenis komoditas sayuran yang paling banyak dikonsumsi dengan kandungan gizi yang beragam seperti zat besi, vitamin C, protein, dan karbohidrat. Namun saat ini terjadi penurunan produktivitas sayur bayam hijau di Indonesia dikarenakan beberapa hal seperti teknik budidaya yang belum optimal, mutu benih yang rendah serta aplikasi teknologi pertanian yang terbatas. Untuk itu diperlukan suatu intensifikasi pertanian salah satunya menerapkan penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) alami. Bawang merah dan bawang bombay merah merupakan bagian dari genus allium yang memiliki fitohormon yang berpotensi sebagai ZPT alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan ekstrak bawang bombay merah dan bawang merah sebagai ZPT alami terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau (tinggi tanaman, jumlah daun, keliling daun), biomassa basah, total fenolik dan aktivitas antioksidan. Variasi konsentrasi ZPT yang digunakan yaitu 0%, 15%, 30%, dan 45%. Analisis statistik hasil penelitian menggunakan software SPSS dengan analisis sidik ragam (ANOVA) lalu dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak bawang bombay dan bawang merah sebagai ZPT alami dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, keliling daun, biomassa basah, total fenolik, dan aktivitas antioksidan tanaman bayam hijau. Aplikasi ekstrak bawang merah konsentrasi 45% memberikan hasil paling baik terhadap semua parameter pengamatan.

Kata Kunci: Zat pengatur tumbuh, ekstrak bawang bombay merah, ekstrak bawang merah, tanaman bayam hijau, pertumbuhan tanaman, total fenolik, aktivitas antioksidan.

Green spinach is a widely consumed vegetable with high nutritional value, including iron, vitamin C, protein, and carbohydrates. However, there has been a decrease in green spinach productivity in Indonesia due to suboptimal cultivation techniques, low seed quality, and limited use of agricultural technology. To address this, agricultural intensification is necessery, such as the application of natural plant growth regulators (PGR). This study aimed to compare the effects of red onion and shallot extract as natural PGR on the growth of green spinach plants (including plant height, number of leaves, leaf circumference), wet biomass, total phenolic content, and antioxidant activity. Different concentrations of PGR (0%, 15%, 30%, 45%) were used, and the results were statistically analyzed using SPSS software with analysis of variance (ANOVA) and futher tested with the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at a 5% significance level. The findings indicated that the use of red onion and shallot extracts as a natural PGR could enhance plant height, number of leaves, leaf circumference, wet biomass, total phenolic content, and antioxidant activity of green spinach plants. Notably, the application of shallot extract at a concentration of 45% yielded the most favorable results across all observed parameters.

Keywords: Plant growth regulator, red onion extract, shallot extract, green spinach plant, plant growth, total phenolic, antioxidant activity.