ABSTRAK
MAKNA SIMBOLIS TATA RIAS, TATA BUSANA DAN PROPERTI TARI JARANAN BUTO DI KABUPATEN BANYUWANGI
Nama : Haviva Kusuma Firdaus
NIM : 15020134002
Program Studi : Pendidikan Sendratasik
Jurusan : Sendratasik
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Trisakti, M. Si
Jaranan Buto di Kabupaten Banyuwangi merupakan sebuah kesenian jaranan yang diciptakan oleh Bapak Setro Asnawi. Pada tata rias, busana dan propeti tari jaranan buto di rancang seperti buto yang berbadan besar dan memiliki sebuah kedudukan masing-masing disetiap karakternya. Makna Simbolis Tata Rias, Busana dan Properti Jaranan Buto di Kabupaten Banyuwangi memiliki makna berbeda dengan jaranan lainnya seperti jaranan di Trenggalek mulai dari bentuk dan warna tata rias, busana dan propertinya. Pada tata rias jaranan buto memiliki 3 karakter tata rias yaitu prenges, teleng dan gantengan bentuk riasan dapat membedakan tata rias antara raja, patih dan prajurit. Pada tata busana dirancang besar dan memiliki warna Khas yaitu hitam, kuning dan merah yang memiliki makna masing-masing. Pada properti ada 4 macam properti yaitu mulai dari kuda berwujud buto yang dibawa oleh masing-masing pemain, barongan kepala buto, celeng dan pecut.
Fokus penelitian yang dikaji adalah: (1) Makna simbolis tata rias tari jaranan buto di Kabupaten Banyuwangi memiliki 3 karakter tata rias yang sesuai dengan makna dan bentuk garis pada ukirannya.; (2) Makna simbolis busana tari jaranan buto di Kabupaten Banyuwangi memiliki bentuk dan warna busana.; (3) Makna simbolis proprti tari jaranan buto di Kabupaten Banyuwangi memiliki 4 properti yaitu kuda, barong kepala buto,
pecut, dan celeng, pada kuda tungganggan yang memiliki 3 karakter yaitu kuda mbarep, kakang ragil dan mbuntil.T ujuan dan manfaat penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberi informasi bahwa seiring berkembangnya dunia ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan seni ada suatu unsur pendidikan bagi masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif yakni penelitian lapangan yang digunakan pada kondisi obyek yang alamiah. Penelitian ini dilakukan di Paguyuan seni jaranan buto sekar dhiyu di Cemetuk-Banyuwangi. Pada proses penelitian ini, Objek Penelitian yang diamati adalah makna simbolis tata rias, tata busana dan properti Tari Jaranan Buto di Kabupaten Banyuwangi, Lokasi penelitian terletak di Desa Cemetuk Kabupaten Banyuwangi, Teknik Pengumpulan Data yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, Sumber Data tersebut meliputi 2 sumber data yaitu primer dan sekunder, Validitas Data, dan Teknik Analisa data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa pada jaranan buto memiliki makna simbolis di setiap tata rias, busana dan propertinya mulai dari bentuk dan makna tarta rias, tata busana dan propertinya. Tata Rias Jaranan tersebut memiliki 3 karakter yaitu prenges, teleng, dan gantengan, busana dirancang besar layaknya raksasa, pada properti memili 4 macam jenis properti yaitu kuda berkepala buto, barongan, celeng dan pecut. Pada properti kuda memiliki 3 karakter yaitu kuda mbarep, kuda kakang ragil dan mbuntil yang dibawakan oleh karakter yang berbeda pula mulai dari raja, patih dan prajurit.
ABSTRACT
MEANING OF JARANAN BUTO DANCE PROPERTY SYMBOLIS IN BANYUWANGI DISTRICT
Name : Haviva Kusuma Firdaus
Study Program : Sendratasik Education
Department : Sendratasik
Faculty : Language and Art
Name of Institution : Surabaya State University
Advisor : Dr. Trisakti, M. Si
Jaranan Buto in Banyuwangi Regency is a jaranan art created by Mr. Setro Asnawi. In the makeup, clothing and props of Jaranan Buto dance, they are designed like big-bodied buto and have a position each in each character. The Symbolic Meanings of Makeup, Clothing and Property Jaranan Buto in Banyuwangi Regency has a different meaning than other jaranans such as jaranan in Trenggalek ranging from the shape and color of makeup, clothing and property. The buto jaranan makeup has 3 makeup characters, prenges, teleng and hand-made makeup can distinguish makeup between the king, patih and warriors. In fashion, it is designed to be large and has distinctive colors, namely black, yellow and red which have their respective meanings. On the property there are 4 types of properties, ranging from buto-shaped horses carried by each player, buto head barks, boars and whips.
The focus of the study examined are: (1) The symbolic meaning of buto jaranan dance makeup in Banyuwangi Regency has 3 makeup characters that are in accordance with the meaning and shape of the lines on the carvings; (2) The symbolic meaning of butan jaranan dance fashion in Banyuwangi Regency has the shape and color of fashion; (3) The symbolic meaning of the buto jaranan dance propitious in Banyuwangi Regency has 4 properties, namely horses, buto barong, whip, and wild boar, on a single horse that has 3 characters namely mbarep horse, kakang ragil and mbuntil.The purpose and benefits of this research can be useful to inform that as the world develops science and knowledge related to art there is an element of education for the community.
The research method used is a qualitative type of field research that is used on natural object conditions. This research was conducted at Paguyuan buto sekar dhiyu jaranan art in Cemetuk-Banyuwangi. In the process of this research, the research objects observed were symbolic makeup, fashion and property of the Jaranan Buto dance in Banyuwangi Regency. The research location was located in Cemetuk Village, Banyuwangi Regency, data collection techniques which included observation, interviews, and documentation. includes 2 data sources namely primary and secondary, data validity, and data analysis techniques including data reduction, data presentation and conclusion drawing.
Based on the results of this study, it was concluded that on buto jaranan has symbolic meaning in every makeup, clothing and property, starting from the shape and meaning of makeup, fashion and property. Makeup The Jaranan has 3 characters, namely prenges, teleng, and gantengan, big designed clothes like giants, on the property has 4 types of properties, namely buto-headed horse, barongan, wild boar and whip. On horse property it has 3 characters, namely mbarep horse, horse kakang ragil and mbuntil which are carried by different characters from the king, patih and warriors.