Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KEMENDES PDTT). Melalui BUMDes, masyarakat desa didorong untuk mengelola ekonomi secara otonom. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi pembangunan Desa Ngabar melalui Program GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) dalam meningkatkan kemandirian Kelompok Tani di Desa Ngabar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah strategi optimalisasi pengelolaan kekayaan desa menurut Mardiasmo (2007:238). Subjek penelitian ini ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwadalam tahapan awal Desa Ngabar beracuan kepada buku tanah desa sebagai pedoman untuk melaksanakan perencanaan pembangunan. Sistem informasi manajemen yang masih menggunakan cara manual berdampak pada kurang efektifnya penyampaian informasi kepada masyarakat. Dalam pengawasannya Desa Ngabar memberdayakan peran masyarakat dan elemen masyarakat (BPD). Jasa penilai di Desa Ngabar berjalanbaik dengan melibatkan tim audit pemerintah daerah kabupaten. Adapun saran yang diajukan peneliti adalah lebih banyak melibatkan pihak ketiga (sektor swasta) dalam jasa penilai, peningkatan sistem informasi yang dapat diakses dengan mudah, serta meningkatkan kualitas sumber daya aparatur desa.
Kata Kunci: Strategi, Pembangunan Desa, Gapoktan.
Village-owned enterprises (BUMDes) became one of the priority programs of the Ministry of Rural, Rural Development and Transmigration (KEMENDES PDTT). Through BUMDes, villagers are encouraged to autonomously manage the economy.The purpose of this research to describe and analyze Rural development strategy Ngabar through Gapoktan Program (Farmers Group) to increase the independence of farmer groups in the village Ngabar.
This research uses descriptive method with qualitative approach. The focus of this study is the village of wealth management optimization strategy according to Mardiasmo (2007: 238). This research subject is determined by purposive sampling technique. Data collection techniques in this research through interviews, observation and documentation. Data analysis was performed with data collection, data reduction, data presentation and conclusion.
The results showed thatin the early stages of Ngabar beracuan village to village land book as a guide to implement the development plan. Management information systems that still use manual way impact on the lack of effective delivery of information to the public. In its oversight role empowers Ngabar village community and community elements (BPD).Appraiser in the village Ngabar berjalanbaik involving district government audit team. The suggestions made by the researcher is more involving third parties (private sector) in appraisal services, improvement of information systems that can be accessed easily, as well as improve the quality of personnel resources of the village.
Keywords: Strategy, Rural Development, Gapoktan.