PENGARUH CAMPURAN PERTALITE DENGAN BIOETANOL NIRA SIWALAN (BORASSUS FLABELLIFER LINNAEUS) TERHADAP KADAR EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR YAMAHA AEROX 2019 155CC

EFFECT OF A MIXTURE OF PERTALITE WITH BIOETHANOL NIRA SIWALAN (BORASSUS FLABELLIFER LINNAEUS) ON EXHAUST GAS EMISSION YAMAHA AEROX 2019 155CC MOTORCYCLES

Perkembangan kendaraan bermotor di Indonesia selalu meningkat setiap tahun mengakibatkan penggunaan bahan bakar fosil meningkat. Hal ini memiliki dampak terhadap pencemaran udara dan menjadi masalah yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Permasalahan seperti ini perlu peran dari setiap negara untuk menemukan energi alternatif renewable sebagai campuran bahan bakar fosil. Bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang dipakai sebagai campuran bahan bakar fosil. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pertalite (E0) dan campuran pertalite dengan bioetanol nira siwalan (E10, E20, E30, E40, E50 dan E60) di sepeda motor Yamaha Aerox 2019 155cc terhadap kadar emisi gas buang karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2). Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. Penelitian ini menggunakan sepeda motor Yamaha Aerox 2019 155cc sesuai standar industri. Bahan bakar yang digunakan adalah pertalite (E0) dan campuran pertalite dengan bioetanol nira siwalan (E10, E20, E30, E40, E50 dan E60). Uji emisi gas buang (O2, CO, CO2, HC) berpedoman pada SNI 19-7118.3-2005 dengan metode kecepatan berubah dari stasioner sampai putaran tinggi (1500 RPM-8500 RPM). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Hasil pengujian emisi gas buang mendapatkan campuran terbaik yaitu bahan bakar E50 dengan rata-rata penurunan kadar emisi CO sebesar 32%, kadar emisi HC sebesar 31%, kadar emisi CO2 mengalami kenaikan sebesar 31%, sedangkan pada kadar emisi O2 bahan bakar terbaik adalah E10 dengan rata-rata penurunan sebesar 20%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa campuran pertalite dengan bioetanol dari nira siwalan (E50) dapat menurunkan kadar emisi gas buang CO, HC, O2 dan menaikkan kadar emisi gas buang CO2 dibanding dengan bahan bakar pertalite murni (E0).

The development of motorized vehicles in Indonesia always increases every year resulting in increased use of fossil fuels.This has an impact on air pollution and is a really problem for the environment and human health. Problem like this require the role of every country to find renewable alternative energy as a mixture of fossil fuels. Bioethanol is an alternative fuel used as a mixture of fossil fuels. The aim of this research is to analyze the effect of pertalite (E0) and a mixture of pertalite with siwalan sap bioethanol (E10, E20, E30, E40, E50 dan E60) on the Yamaha Aerox motorbike 2019 155cc on the levels of exhaust gas emissions carbon monoxide (CO, hydrocarbons (HC), carbon dioxide (CO2) and oxygen (O2). This research is a type of experimental research. This research use a Yamaha Aerox motorbike 2019 155cc according to industry standards. The fuel used is pertalite (E0) and a mixture of pertalite and siwalan sap bioethanol (E10, E20, E30, E40, E50 dan E60). Exhaust gas emission tests (O2, CO, CO2, HC) are guided by SNI 19-7118.3-2005 with the speed change method from stationary to high rotation (1500 rpm-8500 rpm). The data analysis used in this research is a quantitative descriptive method. The exhaust gas emission test results showed that the best mixture was E50 fuel with an average reduction in CO emission levels of 32%, HC emission levels of 31%, CO2 emission levels increased by 31%, while for O2 emission levels the best fuel was E10. With an average decrease of 20%. So it can be concluded that the mixture of pertalite with siwalan palm sap bioethanol (E50) can reduce CO, HC, O2 exhaust gas emission levels and increase CO2 exhaust gas emission levels compared to pure pertalite fuel (E0).