PELATIHAN ANGKLUNG DALAM UPAYA MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA INDONESIA DI SANGGAR ALANG ALANG SURABAYA
ANGKLUNG TRAINING IN AN EFFORT TO GROW LOVE OF INDONESIAN CULTURE AT SANGGAR ALANG ALANG SURABAYA
Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori.Angklung, pasca ditetapkan sebagai salah satu the Intangible Culture Herritage atau budaya tak benda oleh UNESCO merupakan salah satu seni pertunjukan yang menjadi kebanggaan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Barat (dan Banten). Pengakuan UNESCO ini mempertegas bahwa angklung sudah menjadi identitas budaya bangsa Indonesia yang diangap penting, karena kehadiran angklung telah memberikan warna atau ciri/identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia, yakni sebagai masyarakat agraris tradisional yang juga mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman menuju kehidupan yang semakin ‘modern’.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bahwa menumbuhkan cinta budaya anak bisa melalui cara sederhana yaitu dengan pelatihan angklung yang ada di Sanggar Alang-Alang Surabaya.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi ,dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa menumbuhkan cinta budaya bisa melalui cara sederhana dengan mengikuti pelatihan angklung yang ada di sanggar alang-alang Surabaya dengan memberikan materi pada peserta didik untuk hafal lagu-lagu daerah.Dengan adanya fasilitas angklung yang lengkap menjadi faktor pendukung peserta didik agar semangat berlatih angklung.Untuk menambah semangat cinta budaya peserta didik agar lebih semangat dalam berlatih angklung, di setiap bulan/tahun selalu ada undangan maupun penampilan peserta didik di salah satu kampus seperti Unair, di balai kota Surabaya yang diundang oleh Walikota Surabaya agar peserta didik ketika latihan memiliki daya juang dan kekompakan untuk lebih giat lagi dalam menjalani pelatihan angklung tersebut.
Kata Kunci : Pelatihan Angklung,Menumbuhkan Cinta Budaya Indonesia.
Training is a part of education that concerns the learning process to acquire and improve skills outside the current education system in a relatively short time and with methods that prioritize practice over theory. Angklung, after being designated as one of the Intangible Culture Heritage or intangible culture by UNESCO it is a performing art that is a matter of pride for the Indonesian people, especially the people of West Java (and Banten). This UNESCO recognition emphasizes that angklung has become the cultural identity of the Indonesian people which is considered important, because the presence of angklung has given its own color or characteristic/identity to the Indonesian people, namely as a traditional agrarian society which is also able to adapt to the times towards an increasingly 'modern' life. .
The purpose of this research is to find out and describe that fostering a child's love of culture can be done in a simple way, namely by training in angklung at Sanggar Alang-Alang Surabaya. The research method used is descriptive qualitative using data collection techniques through interviews, observation and documentation. .
The data analysis techniques used include data collection, data reduction, data presentation, and verification or drawing conclusions. The results obtained from this research show that cultivating a love of culture can be done in a simple way by attending angklung training at the Surabaya alang-alang studio by providing material for students to memorize regional songs. Having complete angklung facilities is a supporting factor for students to be enthusiastic about practicing angklung. the performance of students at one of the campuses such as Unair, at the Surabaya city hall which was invited by the Mayor of Surabaya so that students during training would have the fighting power and unity to be even more active in undergoing the angklung training.
Keywords: Angklung Training, Cultivating Love for Indonesian Culture.