ABSTRAK
TRADISI KEMANTEN SUNAT DI DESA LUMPUR KABUPATEN GRESIK 1960-2005
Nama : Laras Putri Dana Iswara
Nim : 14040284042
Program studi : S-1
Jurusan : Pendidikan Sejarah
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Drs. Sumarno, M.Hum
Indonesia adalah sebuah negara yang dikenal dengan beragam kebudayaan, suku, bahasa dan agama. Dengan banyak keunikan yang dimiliki, menjadikan Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Tak sedikit warga dari negara lain yang datang untuk menikmati keindahan alam, budaya maupun tradisi dari Indonesia. Tradisi adalah warisan dari nenek moyang yang masih dilestarikan oleh generasi penerus. Tradisi yang dijalankan oleh sebagian masyarakat mempunyai arti dan nilai tertentu. Nilai yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi memiliki pesan atau wejangan bagi masyarakat yang menjalankannya.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif karena mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan tradisi kemanten sunat di Desa Lumpur Kabupaten Gresik serta apa saja faktor penyebab kurangnya minat masyarakat terhadap pelaksanaan tradisi tersebut. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan apa fator penyebab berkurangnya minat terhadap tradisi kemanten sunat menggunakan metode wawancara kepada pelaku tradisi, saksi maupun masyarakat sekitar, serta dokumentasi untuk melengkapi wawancara tersebut.
Dari hasil penelitian ini pelaksanaan tradisi kemanten sunat dilaksanakan sebelum anak laki-laki tersebut dikhitan. Di arak keliling kampung dengan menggunakan tandu atau kuda. Di iringi kesenian khas desa Lumpur yaitu pencak macan, selain itu ada anggota al-banjari yang menyanyikan sholawat, serta iring-iringan anak kecil seusia anak yang di khitan kemudian pada malam harinya akan ada pembacaan macapat di rumah pemilik hajat. Macapat ini berisi tentang perjalanan Mbah Sindujoyo sampai ke desa Lumpur.
Dari hasil wawancara, faktor yang menyebabkan tradisi ini sudah jarang sekali dilaksanakan adalah faktor ekonomi, dimana tradisi ini dianggap memakan banyak biaya. Selain itu pelaksanaan tradisi ini dianggap memakan waktu banyak dan terlalu rumit untuk dilakukan. Banyak pula warga yang mengkhitankan anaknya saat masih bayi, sehingga pelaksanaan tradisi ini jarang dilakukan. Kurangnya perhatian dari pemerintah pusat maupun setempat juga menjadikan tradisi ini semakin tidak diminati. Tidak ada upaya apapun yang dilakukan agar tradisi ini terus lestari.
Kata kunci : tradisi, kemanten sunat, desa lumpur
ABSTRACK
TRADITION OF KEMANTEN SUNAT IN LUMPUR VILLAGE, GRESIK, 1960-2005
Name : Laras Putri Dana Iswara
NIM : 14040284042
Study Program : S-1
Major : History Education
Faculty : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
University : Universitas Negeri Surabaya
Supervisor : Drs. Sumarno, M.Hum
Indonesia is acountry known for its diversity with many unique cultures, ethnicities, languages and religions. Owned , making Indonesia has it own charm. Many people from other countries come to enjoy the beauty pf nature, culture, and traditions from Indonesia. Tradition is a legacy from ancestors that is still preserved by future generations. Traditions carried out by some people have certain meanings and values. The values contained in the impementation of tradiions have messages or advice for the people who run them.
This research is included in qualitative research because it describes how the tradition of Kemanten Sunat in Lumpur village, Gresik and what are the factors causing alack of interest in the community to know how to implement and what causes reduced interest in the tradition of Kemanten Sunat using the method of interviewing traditional practitioners, wuthnesses and society around as wellas documentation ocomplete the interview.
From the results of this study the implementation of the tradition of Kemanten Sunat ws carried out before the boy was circumcised. In wine around the village using a stretcher or house. Accomapnied by te typical of lumpur village art, namely Pencak Macan, besides that there are members of Al-Banjari who sing prayer, as well as, a convoy of small childrens of the age of children who are circumcised then in evening there will be a reading of macapat in the house of te owner. This macapat contains Sindujoyo Grandfather journeys to the Lumpur village.
From the result of interviews the factory tht have caused this tradition to be rarely carried out are economic factors, where this tradition is considered to be costly. In addition, the implementation of ts tradition was considered to be time consuming and to compicated to do. Many people also circumcised their children while they were babies, so the implementation of this tradition was rarely done. The lack of attention from the central and local goverent also makes this tradition less desirabel. No effort has been made so that this tradition continues.
Keywords : Tradition, Kemanten Sunat, Lumpur Village