RESILIENSI PADA DEWASA AWAL PASCA PUTUS CINTA

RESILIENCE IN EARLY ADULTHOOD AFTER A BREAKUP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi terpuruk, gambaran resiliensi, dan faktor yang mempengaruhi resiliensi pada dewasa awal pasca putus cinta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data di dalam penelitian ini adalah wawancara semi-terstruktur, kepada subjek dan significant other. Analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang prosesnya melalui pengambilan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian adalah subjek 1 (SYS), subjek 2 (TAD) dan subjek 3 (VRP) dapat bangkit dari kondisi terpuruk yang ia alami setelah putus cinta karena ketiga subjek memiliki kemampuan dalam memenuhi ketujuh aspek dari resiliensi sehingga pada akhirnya mereka dapat resilien, serta dipengaruhi oleh faktor internal yaitu dirinya sendiri dan faktor eskternal yaitu dukungan dari teman-teman subjek.

This study aims to describe the deteriorating condition, the description of resilience, and the factors that influence resilience in early adulthood after a breakup. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection in this study was a semi-structured interview, to the subject and significant other. The data analysis used in this research is Interpretative Phenomenological Analysis (IPA), which processes through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study were that subject 1 (SYS), subject 2 (TAD) and subject 3 (VRP) were able to recover from the downturn they experienced after a breakup because the three subjects had the ability to fulfill the seven aspects of resilience so that in the end they could be resilient. and influenced by internal factors, namely himself and external factors, namely support from friends of the subject.