LANGUAGE USE IN THE PUBLIC SPACE OF LAMONGAN CITY AS ADIPURA CITY (STUDY OF LANGUAGE LINGUISTICS)
Abstrak
Dalam penelitian ini membahas mengenai penggunaan bahasa di ruang publik kabupaten Lamongan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa di ruang publik Kapubaten Lamongan sebagai kota Adipura berdasarkan penggunaan kajian lingustik lanskap. Ditemukan data berupa 38 bentuk penggunaan bahasa yang diambil dari beberapa nama tempat seperti warung makan, spanduk, gedung, lukisan dinding, baliho dan tanda-tanda umum lainnya yang menggambarkan sebutan Kabupaten Lamongan sebagai kota Adipura. Penelitian ini menggunakan jenis penelitan kualitatif dengan teori dari Landry dan Bourhis (1997) yang digunakan dalam penelitian ini berfokus pada fungsi simbolik dan fungsi informasi pada teori kajian linguistik lanskap. Hasil penelitian mengemukakan penggunaan bahasa di Kabupaten Lamongan terdapat lima bentuk disebut sebagai kota adipura yaitu, (1) penggunaan bahasa pada penamaan warung makan, spanduk, gedung, bangunan dan kelompok masyarakat yang menggunakan unsur kata kota adipura (bersih dan indah); (2) penggunaan bahasa pada pemberian informasi untuk masyarakat umum dalam bahasa Indonesia; (3) penggunaan bahasa pada pemberian informasi untuk masyarakat umum dalam bahasa daerah; (4) penggunaan bahasa pada pemberian informasi untuk masyarakat umum dalam bahasa asing; (5) penggunaan bahasa pada pemberian perintah kepada masyarakat umum untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar; dan (6) penggunaan badan secara simbolik pada pemberian nama tempat. Selain itu, terdapat faktor lain yang berpengaruh dengan tanda bahasa yang menjadi simbol Kabupaten Lamongan sebagai kota Adipura, antara lain pemenuhan syarat penilaian kota Lamongan saat mengikuti lomba pemberdayaan lingkungan hidup; sarana pengingat bagi masyarakat sekitar dan sarana informasi bagi masyarakat. Berdasarkan penelitian ini penggunaan bahasa di ruang publik kota Lamongan telah mencerminkan sebagai kota Adipura.
Kata Kunci: penggunaan bahasa, kota Adipura, linguistik lanskap
This study discusses the use of language in the Lamongan district public space. The purpose of this study is to describe the use of language in the public space of Lamongan Regency as the city of Adipura based on the use of landscape linguistic studies. The data found in the form of 38 forms of language use taken from several place names such as food stalls, banners, buildings, wall paintings, billboards and other general signs that describe the designation of Lamongan Regency as the city of Adipura. This study uses a type of qualitative research with the theory of Landry and Bourhis (1997) which is used in this study focusing on the symbolic function and information function in the theory of landscape linguistic studies. The results showed that the use of language in Lamongan Regency there are five forms referred to as the city of Adipura, namely, (1) the use of language in naming food stalls, banners, buildings, buildings and community groups that use the word Adipura city (clean and beautiful); (2) the use of language in providing information for the general public in Indonesian; (3) the use of language in providing information for the general public in regional languages; (4) the use of language in providing information for the general public in a foreign language; (5) the use of language in giving orders to the general public to maintain the cleanliness of the surrounding environment; and (6) the use of a body symbolically in giving place names. In addition, there are other factors that influence the language sign which is a symbol of Lamongan Regency as Adipura City, including the fulfillment of the assessment requirements for Lamongan City when participating in an environmental empowerment competition; a means of reminder for the surrounding community and a means of information for the community. Based on this research, the use of language in the public space of Lamongan city has reflected as the city of Adipura.
Keywords: language use, Adipura city, landscape linguistics