WUJUD BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA BUYA HAMKA (KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA)
THE CULTURAL FORM OF MINANGKABAU IN NOVEL MERANTAU FOR DELI WORKS OF BUYA HAMKA (STUDY OF LITERATURE ANTROPOLOGY)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk budaya Minangkabau pada novel Merantau Ke Deli karya Buya Hamka. Memperlihatkan sisi adat dan budaya yang terdapat di Minangkabau pada cerita, dari segala sisi kehidupan masyarakat yang tergambar dalam novel. Minangkabau adalah salah satu contoh suku budaya dan masih banyak lagi suku budaya yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode Kualitatif dengan pendekatan Objektif, sedangkan untuk membedah budaya yang ada pada Novel, kajian yang digunakan adalah Antropologi Sastra Koentjaraningrat, Penelitian ini dapat memperlihatkan sisi adat budaya yang ada di Minangkabau melalui data yang digunakan peneliti, dari perbedaan hak ataupun kewajiban antara perempuan dan laki-laki, pakaian adat, Rumah adat, peraturan yang berlaku di Minangkabau, kewajiban seorang laki-laki yang harus merantau keluar daerah, berhargannya anak perempuan di lingkungan masyarakat Minangkabau, pernikahan beda suku, kepemilikan rumah dan lain sebagainya
Kata Kunci : Wujud, Budaya, Merantau Ke Deli, Minangkabau
This study aims to describe the Minangkabau cultural forms in the novel Merantau Ke Deli by Buya Hamka. Shows the traditional and cultural aspects found in Minangkabau in the story, from all sides of people’s lives that are depicted in the novel. Minangkabau is one example of ethnic groups and the are still many other ethnic groups in Indonesia.
The method used in this research is a qualitative method with an objective approach, and to dissect the culture that exists in the novel, the study used in anthropology of Koentjaraningrat Literature. This research can show the cultural side that exists in Minangkabau through data used by researches from differences in the rights of obligations between women and men, traditional clothing, traditional houses, regulations that apply in Minangkabau, obligations of a man who has to migrate outside the area, the preciousness of girls in the Minangkabau community, inter-ethnic marriages, home ownership, etc.
Keywords : Being, culture, Merantau Ke Deli, Minangkabau