Speech Perception of Consonant Phoneme Sounds in Mancanegari Javanese Mother Language Learners of Japanese 

        Permasalahan pelafalan bahasa Jepang pada pembelajar bahasa Jepang terjadi karena bahasa ibu yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana speech perception dalam bentuk gelombang dan frekuensi pada pembelajar bahasa Jepang berbahasa ibu Jawa Mancanegari dan native bahasa Jepang dan juga komparasi terhadap kedua subjek data. Terdapat 23 fonem konsonan yang diujikan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dimana peneliti mejelaskan hasil penelitian dan analisis dari data yang telah diperoleh dan menjabarkan perbedaan speech perception seperti apakah yang ada pada masing masing subjek data. Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa hasil rekaman yang diolah lagi menggunakan program praat.

        Analisis dilakukan pada data berupa grafik yang di dapat dari program praat. Dari data tersebut dijabarkan frekuensi dan bentuk bunyi yang didapat pada bunyi fonem konsonan yang berada di awal kata, tengah kata dan akhir kata. Setelah didapatkan penjabaran dari bentuk speech perception pembelajar bahasa Jepang dan native bahasa Jepang, dilakukan komparasi data terhadap keduanya. Dari hasil komparasi didapatkan adanya kecenderungan kenaikan frekuensi dari fonem di tengah/akhir kata pada pembelajar bahasa Jepang, dan penurunan pada native bahasa Jepang. Selanjutnya yaitu rata-rata frekuensi pada bunyi fonem konsonan pembelajar bahasa Jepang lebih tinggi dibandingkan dengan native bahasa Jepang. Hasil komparasi yang ke 3 yaitu dari 45 gambar grafik spektogram didapatkan 16 pembentukan bunyi fonem yang berbeda. 

        Japanese pronunciation problems among Japanese language learners occur because their mother tongue is different. This research aims to describe how speech perception is in the form of sound waves and frequencies in Japanese language learners who speak native Javanese and native Japanese, along with a comparison of the two data subjects. There were 23 consonant phonemes tested in this study. The method used in this research is descriptive qualitative where the researcher explains the results of the research and analysis of the data that has been obtained and describes the differences in speech perception as there are in each data subject. The data obtained in this research was in the form of recordings which were further processed using the praat software.

        Analysis was carried out on data in the form of graphs obtained from the praat. From this data, the frequency and shape of the sounds obtained in the consonant phonemes at the beginning of words, the middle of words and the end of words are described. After obtaining a description of the forms of speech perception of Japanese native and Japanese learners, a comparison of the data was carried out between the two. From the comparison results, it was found that there was a tendency for the frequency of phonemes in the middle/end of words to increase in Japanese language learners, and the opposite thing occured in Japanese natives. Additionally, the average frequency of consonant phoneme sounds for Japanese language learners is higher compared to Japanese native speakers. The third comparison result was that from 45 spectrogram graphic images, 16 different phoneme sound formations were obtained.