ANALISIS TINGKAT KESADAHAN (CaCO₃) AIR SUMUR GALIAN PADA TOPOGRAFI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH SEBAGAI SUMBER KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI DESA GENJAHAN KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ANALYSIS OF HARDNESS LEVEL (CaCO3) DAVOR WELLS IN HIGHLAND AND LOWLAND TOPOGRAPHY AS A SOURCE OF CLEAN WATER NEED FOR COMMUNITIES IN GENJAHAN VILLAGE, PONJONG DISTRICT, GUNUNGKIDUL DISTRICT

Kawasan karst merupakan wilayah yang identik dengan batuan kapur, yakni CaCO₃ (karbonat) dan Ca(Mg)CO₃ (Dolomite) Batuan kapur dicirikan sebagai batuan yang mudah larut yang diakibatkan konsentrasi C0₂. Proses pelarutan ini disebut karstifikasi. Proses karstifikasi dipengaruhi oleh topografi dari kawasan tersebut dimana pada penelitian ini bertempat di Kawasan Gunungsewu. Fenomena yang sering ditemui pada wilayah karst, yakni kesadahan air. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian kesadahan sumur galian milik masyarakat untuk kebutuhan sehari – hari masyarakat.

                Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Obyek yang diteliti adalah sumur galian milik masyarakat di Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, pengambilan sampel air, dan pengujian sampel di laboratorium BBTKLPP Yogyakarta. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis perhitungan kesadahan total.

                Data kesadahan air yang diperlukan diambil pada sumur galian dengan perbedaan topografi yakni sumur yang berada pada dataran tinggi dan dataran rendah. Hasil menunjukkan bahwa tingkat kesadahan air pada perbedaan topografi tersebut jika digolongkan dalam kelas kesadahan air termasuk dalam kelas sedang. Sampel air yang diuji tersebut masih dikategorikan aman, yakni di bawah ambang batas maksimum kesadahan yakni sebesar 500 mg/liter. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesadahan pada dataran tinggi lebih tinggi dari dataran rendah.

Kata Kunci : Kesadahan, Kualitas Air, Topografi

Karst area is an area that is identical to limestone, namely CaCO3 (carbonate) and Ca (Mg) CO3 (Dolomite) Limestone is characterized as soluble rock caused by C02 concentration. This dissolution process is called karstification. The karstification process is influenced by the topography of the area, which in this study is located in the Gunungsewu area. The phenomenon that is often found in karst areas, namely water hardness. The purpose of this study was to determine the suitability of the community's dug wells for the daily needs of the community.

This type of research is quantitative research. The object under study was community-owned dug wells in Ponjong Village, Ponjong District, Gunungkidul Regency. Data collection uses field observations, water sampling, and sample testing in the BBTKLPP Yogyakarta laboratory. The data analysis technique uses the total hardness calculation analysis technique.

Water hardness data needed is taken from dug wells with topographic differences, namely wells in the highlands and lowlands. The results showed that the level of water hardness in the topographic differences when classified in the water hardness class included in the medium class. The tested water sample is still considered safe, which is below the maximum hardness threshold that is equal to 500 mg / liter. The results showed that the level of hardness in the highlands is higher than the lowlands..

Keywords: Hardness, Water Quality, Topography