Mahkamah Konstitusi merupakan
lembaga kekuasaan yang mengadili atas pelanggaran undang-undang. Sebagaimana
pengujian perkara konstitusi dengan Nomor 98/PUU-XV/2017 yang diajukan oleh
pemohon Dwi Maryoso dan Feryando Agung Santoso sebagai pegawai negeri sipil
untuk menguji suatu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 Pasal 23A menyatakan bahwa “pajak dan pungutan lain yang
bersifat memaksa diatur dengan undang-undang”. Adanya bunyi Pasal 92 ayat (4)
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara bahwa mengenai perlindungan diatur dalam
peraturan pemerintah, hal ini terbukti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70
Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Aparatur
Sipil Negara. Isi dalam peraturan pemerintah tersebut memeberikan wewenang
kepada PT. TASPEN (Persero) untuk mengelola Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian bagi aparatur Sipil Negara. PT. TASPEN dalam hal ini adalah
badan hukum privat yang bertujuan untuk mencari keuntungan atau laba. Padahal
dalam prinsip jaminan sosial haruslah dikelola oleh badan hukum publik yang
bersifat nirlaba atau tidak mencari keuntungan yaitu Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial atau BPJS.
Tujuan
Penelitian ini adalah menganalisis mengenai pertimbangan hakim dalam putusan
Nomor 98/PUU-XV/2017 dalam perkara a quo
dan juga menganalisis akibat hukum dalam putusan tersebut mengenai pengujian
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jenis penelitian yang
digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan kasus, pendekatan perundang-undangan
dan pendekatan konsep . Jenis bahan hukum yang
digunakan terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik
pengumpulan bahan hukum teknik studi kapustakaan . Teknik analisa bahan hukum penelitian ini menggunakan
deduktif.
Hasil
penelitian dan pembahasan ini menunjukkan bahwa pertimbangan hakim dalam
putusan tersebut terdapat kelalaian dimana hakim menyamakan frasa antara
“diatur dengan undang-undang” dan frasa “diatur dalam undang-undang”. Terkait
akibat hukum dari putusan tersebut PT. TASPEN tetap mengelola Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian bagi Aparatur Sipil Negara sampai tahun 2029. Padahal PT.
Taspen adalah badan hukum privat yang mencari laba atau keuntungan bagi
perusahaannya. oleh karena itu pemerintah seharusnya segera menyelesaikan
pengalihan program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan kematian secepatnya
dari PT. TASPEN kepada BPJS.
Kata Kunci : Hak Konstitusional, Jaminan Sosial,
Pegawai Aparatur Sipil Negara.
The Constitutional Court is a power institution that prosecutes violations
of the law. Testing of constitutional cases with Number 98/PUU-XV/2017
submitted by the applicant Dwi Maryoso and Feryando Agung Santoso as civil
servants to examine a Law Number 5 of 2014 concerning State Civil Apparatus
against the Constitution of the Republic of Indonesia. Article 23A of the 1945
Constitution states that "taxes and other compulsory levies are regulated
by law". The existence of article 92 paragraph (4) of the State Civil
Apparatus Act that concerning protection is regulated in government
regulations, this is proven by Government Regulation Number 70 of 2015
concerning Work Accident Insurance and Death Guarantee for State Civil
Apparatus. The contents in the government regulation give authority to PT.
TASPEN (Persero) to manage work accident insurance and death insurance for
state civil servants. PT. TASPEN in this case is a private legal entity that
aims to seek profits or profits. Even though the principle of social security
must be managed by a non-profit or non-profit public legal entity, namely the
Social Security Organizing Body or BPJS.
The purpose of
this study is to analyze the consideration of judges in the decision No. 98 /
PUU-XV / 2017 in the a quo case and also analyze the legal consequences of the
decision regarding the testing of Law Number 5 of 2014 concerning State Civil
Apparatus against the Republic of Indonesia's Basic Law Indonesia in 1945. The
type of research used was normative juridical with a case approach, legislative
approach and conceptual approach. The type of legal material used consists of
primary, secondary and tertiary legal materials. Techniques of collection of
literature study techniques. The legal material analysis technique of this
research uses deductive.
The results of
this study and discussion indicate that the judge's judgment in the decision
contained omission in which the judge likened the phrase between
"regulated by law" and the phrase "regulated in law".
Related to the legal consequences of the decision PT. TASPEN continues to
manage Work Accident Insurance and Death Assurance for State Civil Apparatus
until 2029. Even though PT. Taspen is a private legal entity that seeks profits
or profits for its company.therefore the government should immediately complete
the transfer of the Work Accident Guarantee and death insurance program as soon
as possible from PT. TASPEN to BPJS.
Keywords:
Constitutional Rights, Social Security, Civil Servants.