Pengaruh Penggunaan Bottom Ash Pada Campuran Aspal Beton AC-WC Pen 60/70 Terhadap Parameter Marshall

Effect of Use of Bottom Ash on AC-WC Pen 60/70 Concrete Asphalt Mixture on Marshall Parameters

Abstrak
Bottom aash adalah abu yang dihasilkan pada proses pembakaaranbatu bara sebagai sumber energi pada unit pembangkit uap (boiler) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bottom ash berbentuk partikel halus dan bersifat pozzolan. Berbagai referensi pemanfaatan limbah Bottom ash, dan fly ash sebagai aagregat dan filler pada campuran aspal Laston AC-WC. Hal ini dihaarapkan dapat meningkatkan kualitas aspal beton dan memenuhi persyaratan teknisuntuk digunakan sebagai bahan perkerasanjalan. Padapenelitian ini yang ditinjau adalah pengaruh penambahan limbah Bottom ash sebagai  agregat pada campuran aspal beton terhaadap karakteristik Marsahall yang meliputi stability, flow, void in mineral aggregate (VMA), void in mix (VIM), void filled with asphalt (VFA) dan Marshaall Quotient (QM). Penelitian ini menggunakan campuran aspal Laston AC-WC spesifikasi Bina Marga 2018 yang diuji dengan metode Marshall dengan beberapavariasi job mix formuala benda uji. Hasil penelitian ini adalah Kadar Aspal Optimum (KAO) pada campuran AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) yaitu 5,65%. ·    Komposisi campuranpenambahan Bottom Ash sebesar 35%, FA (Fine Agregat) 0-5mm 35%, MA (Medium Agregat) 28% dan Filler 2%. Karakteristik Marshall lapisaan aspal beton AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course)mempunyai nilai stabilitas yaitu 1495 Kg , kelelehaan atau flow 3,47 mm, V.I.M 3,77% , V.M.A 14,78% dan marshall quotient 359,7 kg/mm semuanilai pada paramater Marshall memenuhi Spesifikasi Binaa Marga 2018 Divisi VI.

Kata Kunci : Bottom ash, AC-WC, paramater Marshall

Abstact
Bottom ash is ash produced in the process of burning coal as a source of energy in the steam generator unit (boiler) at the Steam Power Plant (PLTU). Bottom ash in the form of fine particles and are pozzolanic. Various references to the utilization of bottom ash, and fly ash as aggregates and fillers in the Laaston AC-WC asphalt mixture. This is expected to improve the quality of concrete asphalt and meet the technical requirements for use asroadpavement materiaal. In this reseaarch, the effect of the addition of Bottom Ash as an aggregate on the asphalt concrete mixture on Marshall characteristics includesstability, flow, void in mineral aggregaate (VMA), void in mix (VIM), void filled with aasphalt (VFA) and Marshall Quotient (QM). This study uses the Laston AC-WC asphalt mix specification of Bina Marga 2018 which was tested bytheMarshall method with several variations of the job mix formula. The results of this study are the Optimum Asphalt Level (KAO) in the AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) mixture, whichis 5.65%. · The composition of the mixture addition of Bottom Ash by 35%, FA (Fine Aggregate) 0-5mm 35%, MA (Medium Aggregate) 28% and Filler 2%. Charaacteristics of Marshall AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) asphalt concrete layer have stability values ​​of 1495 kg, melt or flow 3.47 mm, VIM 3.77%, VMA 14.78% and Marshall quotient 359.7 kg / mm all values ​​on Marshall parameters meet the 2018 Bina Marga Specifications Division VI.

Keywords :Bottom ash, AC-WC, Marshall parameters