EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN KESAMAPTAAN JASMANI DALAM PENJAMINAN MUTU DI AKADEMI ANGKATAN LAUT
EVALUATION OF PHYSICAL FITNESS DEVELOPMENT PROGRAM FOR QUALITY ASSURANCE IN NAVAL ACADEMY
Program pembinaan kesamaptaan jasmani yang dilaksanakan di Akademi Angkatan Laut merupakan salah satu kegiatan untuk mewujudkan visi AAL yaitu menghasilkan perwira TNI AL yang tanggap, tanggon dan trengginas. Kesamaptaan jasmani dapat dikategorikan sebagai aspek trengginas dalam visi tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program pembinaan kesamaptaan jasmani yang dilaksanakan di AAL, mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat pelaksanaan program serta memberikan saran perbaikan untuk pelaksanaan program mendatang terkait dengan manajemen mutu. Komponen-komponen yang berperan dalam program pembinaan kesamaptaan jasmani meliputi tenaga pelatih, tenaga administrasi, sarana prasarana dan strategi pelaksanaan program yang didukung oleh kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi CIPP (Contex, Input, Process dan Product) yang telah dikembangkan oleh Stufflebeam dan Shinkfield. Sebagai subyek penelitian adalah komponen-komponen yang berperan dalam program pembinaan kesamaptaan jasmani meliputi tenaga peltih, tenaga administrasi, sarana prasarana dan strategi pelaksanaaan serta hasil dari program pembinaan. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan metode observasi, wawancara mendalam serta studi dokumentasi. Untuk menganalisa data penelitian digunakan analisis deskriptif dengan tiga pentahapan, mulai dari kondensasi data, penyajian data hingga verifikasi atau penarikan kesimpulan. Untuk menjamin keabsahan datanya maka dalam penelitian ini data yang dikumpulkan ditinjau pada segi kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa komponen-komponen yang terlibat dalam program pembinaan kesamaptaan jasmani memberikan kontribusi yang positif pada pelaksanaan program sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mendapatkan lulusan Taruna dengan kemampuan kesamaptaan jasmani yang melampaui standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program pembinaan kesamaptaan jasmani dapat mencapai tujuan program untuk membentuk prajurit yang trengginas, memiliki kemampuan kesamaptaan jasmani yang melampaui standar yang ditetapkan daalam juklak Evaluasi Hasil Belajar.
Faktor yang mendukung dalam program pembinaan kesamaptaan jasmani memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan program untuk mencapai tujuan. Faktor-faktor tersebut antara lain kebijakan lembaga pada pelaksanaan program, tenaga pelatih, sarana prasarana serta strategi yang diterapkan dalam pelaksanaan program. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat adalah penjadwalan kegiatan yang tidak optimal dan motivasi Taruna dalam melaksanakan program pembinaan kesamaptaan jasmani.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun program tersebut dinilai baik dan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan namun masih memerlukan perubahan untuk menjadikan lebih baik lagi. Evaluasi terhadap program pembinaan kesamaptaan jasmani perlu dilakukan secara berkala untuk melihat efektivitas pelaksanaan program terhadap pencapaian tujuan. Temuan penelitian ini dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan yang terlibat dalam program pembinaan kesamaptaan jasmani untuk melakukan perbaikan terhadap program. Temuan adanya faktor penghambat dapat dijadikan sebagai masukan kepada pengambil keputusan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang. Penjadwalan kegiatan khususnya pada program pembinaan kesamaptaan jasmani perlu ditata ulang agar pelaksanaan program dapat berjalan optimal sehingga memberikan hasil yang maksimal. Sedangkan motivasi Taruna dalam melaksanakan program pembinaan kesamaptaan jasmani dapat dipacu pada dua sisi, dengan memberikan rangsangan psikologis terhadap Taruna agar meningkat motivasi dirinya dan dengan meningkatkan pengawasan pada saat pelaksanaan program.
The physical fitness development program carried out at the Naval Academy is one of the activities to realize it's vision. Physical fitness can be categorized as a trending aspect of the vision. The purpose of the study was to evaluate the implementation of the physical fitness development program carried out at AAL, identify the factors that support and hinder the implementation of the program and provide suggestions for improvement for the implementation of future programs related to quality management. The components that play a role in the physical fitness development program include trainers, administrative staff, infrastructure and program implementation strategies that are supported by policies established by the institution.
This research is an evaluative research using a qualitative approach. The evaluation model used is the CIPP (Contex, Input, Process and Product) evaluation model which has been developed by Stufflebeam and Shinkfield. As research subjects are the components that play a role in the physical fitness development program including training staff, administrative staff, infrastructure and implementation strategies as well as the results of the development program. The research data collection was carried out using observation methods, in-depth interviews and documentation studies. To analyze the research data used descriptive analysis with three stages, starting from data condensation, data presentation and verification or drawing conclusions. To ensure the validity of the data, in this study the data collected was reviewed in terms of credibility, transferability, dependability and confirmability.
Research findings indicate that the components involved in the physical fitness development program make a positive contribution to the implementation of the program so that it can achieve the expected goal of obtaining cadet graduates with physical abilities that exceed the established standards.. The implementation of the physical fitness development program can achieve the program's objectives to form strong soldiers who have physical abilities that exceed the standards set in the operational guidelines for Evaluation of Learning Outcomes.
The supporting factors in the physical fitness development program make a positive contribution to the success of the program to achieve its goals. These factors include institutional policies on program implementation, trainers, infrastructure and strategies applied in program implementation. Meanwhile, the inhibiting factors are the scheduling of activities that are not optimal and the cadets' motivation in carrying out the physical fitness development program.
The research findings show that although the program is considered good and able to achieve the stated goals, it still needs changes to make it even better. Evaluation of the physical fitness development program needs to be carried out periodically to see the effectiveness of program implementation towards achieving goals. The findings of this study can be used by stakeholders involved in the physical fitness development program to make improvements to the program. Findings of inhibiting factors can be used as input to decision makers to make improvements in the future. The scheduling of activities, especially in the physical fitness development program, needs to be rearranged so that program implementation can run optimally so as to provide maximum results. While the cadets' motivation in carrying out physical fitness development programs can be driven on two sides, by providing psychological stimulation to cadets to increase their self-motivation and by increasing supervision during program implementation.