Perlocutionary Speech Acts in the Movie "Pr-ku Mung Kowe" by Director Novizal Bahar

Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai tujuan agar apa yang dikatakan oleh penutur kemudian dapat dipahami oleh mitra tutur. bahasa yang digunakan untuk alat komunikasi dalam masyarakat adalah melalui tuturan. Tuturan perlokusi adalah tuturan yang diwujudkan melalui ragam bahasa yang bersifat ekspresif dan direktif, sehingga berdampak pada mitra tutur secara sengaja maupun tidak sengaja. Artikel ini menjelaskan tentang tuturan perlokusi pada film "Pr-ku Mung Kowe" karya sutradara Novizal Bahar. Penelitian difokuskan pada (1) jenis tuturan perlokusi dalam film Pr-ku Mung Kowe dan (2) kegunaan tuturan perlokusi dalam film “Pr-ku Mung Kowe”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik menyimak dan teknik mencatat. Teknik menyimak merupakan cara untuk mendapatkan data dengan cara menonton film yang menggunakan bahasa Jawa. Teknik mencatat adalah teknik selanjutnya yang digunakan untuk merekam data berupa tuturan pada saat dialog film “Pr-ku Mung Kowe” berisi tuturan perlokusi. Untuk teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan teknik pengelompokan masing-masing data menurut jenis dan tujuannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 19 data untuk jenis tuturan perlokusi direktif dan ekspresif serta 12 data untuk penggunaan tuturan perlokusi direktif dan ekspresif.

Kata kunci: Film, Tindak Tutur Perlokusi , Direktif dan Ekspresif

Language is a communication tool that has a purpose so that what is said by the speaker can then be understood by the speech partner. The language used for communication in society is through speech. Perlocutionary speech is speech that is realized through a variety of expressive and directive languages, so that it has an impact on the speech partner intentionally or unintentionally. This article describes the perlocutionary speech in the film "Pr-ku Mung Kowe" by director Novizal Bahar. The research focused on (1) the types of perlocutionary speech in the film PRku Mung Kowe and (2) the use of perlocutionary speech in the film "PRku Mung Kowe". This research is a type of qualitative descriptive research. Data collection techniques used listening techniques and note-taking techniques. Listening technique is a way to get data by watching films in Javanese. The note-taking technique is the next technique used to record data in the form of speech when the dialogue in the film "Pr-ku Mung Kowe" contains perlocutionary speech. For data analysis techniques in this study used the technique of grouping each data according to its type and purpose. The results showed that there were 19 data for directive and expressive perlocutionary utterances and 12 data for the use of directive and expressive perlocutionary utterances.

Keywords: Movie, Perlocutionary Speech Act, Directive and Expressive