IDENTIFIKASI KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PERGURUAN TAPAK SUCI KATEGORI TANDING DAN SENI DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA
CONCEPT UNDERSTANDING ANALYSIS OF TWO VARIABLE LINEAR EQUATION SYSTEM BASED ON APOS THEORY VIEWED FROM IMPULSIVE-REFLECTIVE COGNITIVE STYLES IDENTIFICATION OF PHYSICAL FITNESS BETWEEN STUDENT EXTRACURRICULAR PENCAK SILAT TAPAK SUCI SPARRING CATEGORY AND ARTS CATEGORY
Di sekolah, ekstrakurikuler merupakan aktivitas yang
menunjang minat dan bakat siswa. Ekstrakurikuler yang bersifat
olahraga berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa.
Contohnya ekstrakurikuler pencak silat yang memiliki aktifitas
gerak bermacam-macam dan cenderung mempengaruhi
keterampilan gerak, kekuatan, kecepatan bahkan kebugaran
jasmani. Hal ini berarti pencak silat membutuhkan komponen
kondisi fisik yang prima dan ini membuktikan siswa harus
memiliki VO2Max yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kebugaran jasmani pada siswa ekstrakurikuler pencak silat
perguruan tapak suci di SMP Muhammadiyah 2 Surabaya kategori
tanding yang berjumlah 32 siswa dan kategori seni yang berjumlah
28 siswa. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Teknis tes dan pengukuran dilakukan dengan lari multitahap (multistage fitness test/mft) untuk
mengukur kemampuan VO2Max.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa rata-rata kebugaran jasmani siswa
ekstrakurikuler pencak silat kategori tanding sebesar 31.16 dan
masuk dalam kategori kurang, terdiri atas tingkat kebugaran
jasmani sedang sebanyak 3 siswa (43,8%), tingkat kebugaran
jasmani kurang sebanyak 14 siswa (43,8%), tingkat kebugaran
jasmani sangat kurang sebanyak 15 siswa (46,8%). Sedangkan nilai
rata-rata kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler pencak silat
kategori seni sebesar 32.6 dan masuk dalam kategori kurang.
terdiri atas tingkat kebugaran jasmani sedang sebanyak 8 siswa
(28,6%), tingkat kebugaran jasmani kurang sebanyak 13 siswa
(46,4%), tingkat kebugaran jasmani sangat kurang sebanyak 7
siswa (25%).
Kata kunci : kebugaran jamani, ekstrakurikuler, pencak silat,
tapak suci, kategori tanding, kategori seni.
At school, extracurricular activities are supporting
students interests and talents. Sports extracurricular influences the
physical fitness of students. For example, pencak silat
extracurricular activities which have various movements and tend
to affect movement skills, strength, speed and even physical
fitness. It is already clear that pencak silat requires excellent
physical condition components and this proves students should
have VO2Max was good.
This research aims to determine the level of physical
fitness on pencak silat tapak suci extracurricular students in
Muhammadiyah 2 Surabaya junior high school between fight
category with total of 32 students and art category with total of 28
students. This research use quantitative research with a descriptive approach. Engineering tests and measurements carried out with
multistage running (multistage fitness test/mft) to measure the
ability of VO2Max.
Based on the results of research and discussion, it is known
that the average physical fitness students of pencak silat
extracurricular fight category is 31.16 and entered in the less
category, consists of moderate level of 3 students (9.4%), less level
of 14 students (43.38%), very less level of 15 students (46.8%).
While the average physical fitness students of pencak silat
extracurricular art category is 32.6 and entered in the less category,
consists of moderate level of 8 students (28.6%), less level of 13
students (46.4%), very less level of 7 students (35%).
Keywords : physical fitness, extracurricular, pencak silat, tapak suci,
fight category, art category.