Implementasi Tradisi Uang Panai Pada Pernikahan Suku Bugis Di Sabah Malaysia
Implementation Of The Panai Money Tradition At The Bugis Wedding In Sabah Malaysia
ABSTRAK
IMPLEMENTASI TRADISI UANG PANAI PADA PERNIKAHAN SUKU BUGIS DI SABAH MALAYSIA
Nama : Miniarti
Nim : 18050634030
Program Studi : S1 Pendidikan Tata Rias
Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas : Teknik
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dra. Dewi Lutfiati, M.Kes.
Masyarakat suku Bugis memiliki sebuah tradisi dalam pernikahan yaitu uang panai, uang panai sendiri merupakan sejumlah uang tunai yang diserahkan oleh pihak mempelai pria kepada mempelai wanita dalam rangka untuk serangkaian pelaksanaan prosesi acara pernikahan. Uang panai juga sudah menjadi salah satu ciri khas budaya suku Bugis yang wajib dilaksanakan ketika akan melangsungkan pernikahan bahkan menjadi hal persyaratan utama untuk membahas pelamaran sebelum melangsungkan pernikahan, dalam prosesi pernikahan ada nilai-nilai yang harus dipertimbangkan seperti, status sosial, status ekonomi, dan nilai budaya dari daerah masing-masing. Masyarakat suku Bugis menganggap upacara pernikahan merupakan hal sakral yang mengandung nilai leluhur yang perlu dilestarikan namun seiring perkembangan waktu masyarakat suku Bugis tidak hanya bertempat tinggal di Sulawesi Selatan saja, tetapi banyak suku Bugis yang sudah keluar daerah untuk mencari pekerjaan dan menetap diluar Indonesia salah satunya di Sabah Malaysia, namun tidak bisa di pungkiri bahwa budaya modern secara perlahan sangat berpengaruh terhadap tradisi uang panai, maka dari itu peneliti mengkaji bagaimana Implementasi Tradisi Uang Panai pada Pernikahan Suku Bugis di Sabah Malaysia?.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket dengan metode skala likert. Dalam penelitian ini subyek yang akan diteliti yaitu pelaku yang menggunakan tradisi uang panai pada saat pernikahan di Sabah Malaysia. Tempat dan waktu penelitian yaitu di beberapa wilayah Sabah Malaysia yang di mulai pada bulan November 2022 sampai dengan bulan Desember.
Berdasarkan analisis data terhadap Implementasi Tradisi Uang Panai pada Pernikahan Suku Bugis di Sabah Malaysia, maka dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut:
Masyarakat suku Bugis yang menetap di Sabah Malaysia sampai sekarang masih tetap menjalankan tradisi uang panai meskipun terdapat modifikasi, dalam tradisi pernikahan masyarakat suku Bugis. Besaran uang panai kini tidak lagi dipandang berdasarkan jenjang pendidikan, karena mempelai pria hanya mencari wanita yang akhlaknya baik dan bersikap sopan santun meskipun tidak berpendidikan sekalipun. Tahapan pernikahan suku Bugis yang menetap di Sabah Malaysia? meskipun telah mengikuti perkembangan zaman modern sekarang namun dalam serangkaian tahapan pernikahan suku Bugis tetap dijalankan tanpa meninggalkan adat istiadat yang telah dijalankan secara turun temurun.
Kata Kunci : Implementasi, Suku Bugis, Uang Panai
ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF THE PANAI MONEY TRADITION AT THE BUGIS WEDDING IN SABAH MALAYSIA
Name : Miniarti
Registration Number : 18050634030
Study Program : S1 Pendidikan Tata Rias
Department : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Faculty : Teknik
Institution : Universitas Negeri Surabaya
Advisor : Dra. Dewi Lutfiati, M.Kes.
The Bugis tribe community has a tradition in marriage, namely panai money, panai money itself is a sum of cash handed over by the groom to the bride in order to carry out a series of wedding processions. Panai money has also become one of the characteristics of Bugis culture that must be carried out when going to hold a wedding and even become the main requirement to discuss the proposal before holding a wedding, in the wedding procession there are values that must be considered such as, social status, economic status, and cultural values of each region. The Bugis people consider the wedding ceremony to be a sacred thing that contains ancestral values that need to be preserved but over time the Bugis tribal society is not only residing in South Sulawesi only, but many Bugis tribes have left the area to find work and settled outside Indonesia, one of which is in Sabah Malaysia, but it cannot be denied that modern culture is slowly greatly affecting the tradition of panai money, therefore researchers examine how the Implementation of the Panai Money Tradition at the Bugis Tribal Wedding in Sabah Malaysia?.
The type of research used in this study is a quantitative descriptive approach. The instrument used in this study was in the form of a questionnaire or questionnaire with a likert scale method. In this study, the subjects to be studied were perpetrators who used the tradition of panai money at the time of marriage in Sabah Malaysia. The place and time of the study is in several regions of Sabah Malaysia which started in November 2022 until December.
Based on the data analysis of the Implementation of the Panai Money Tradition at the Bugis Tribal Wedding in Sabah Malaysia, a conclusion can be drawn as follows:
The Bugis people who settled in Sabah Malaysia until now still carry out the tradition of panai money despite modifications, in the marriage tradition of the Bugis tribal people. The amount of panai money is now no longer viewed based on the level of education, because the groom only looks for women who are good morals and are polite even though they are not educated. Stages of marriage of the Bugis who settled in Sabah Malaysia? although it has followed the development of modern times now, in a series of stages the marriage of the Bugis tribe is still carried out without leaving the customs that have been carried out for generations.
Keywords: Implementation, Bugis Tribe, Uang Panai