TUTURAN IMPERATIF LANGSUNG DI LINGKUNGAN KERJA CABIN CLEANING BANDARA HANEDA
DIRECT IMPERATIVE SPEECH IN HANEDA AIRPORT CABIN CLEANING WORK ENVIRONMENT
Manusia hakikatnya adalah sebuah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi. Komunikasi yang terjalin antar manusia akan menciptakan bahasa. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bahasa terdapat sebuah cabang ilmu pengetahuan yaitu linguistik. Linguistik sebagai ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa manusia memiliki beberapa cabang, salah satunya pragmatik. Pragmatik mempelajari maksud penutur dalam mengucapkan sebuah satuan lingual tertentu pada sebuah bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tuturan imperatif langsung yang digunakan pada lingkungan kerja cabin cleaning di Bandara Haneda Tokyo berdasarkan pola kalimat bahasa Jepang dan berdasarkan penerjemahan tuturannya ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data tuturan imperatif langsung dikumpulkan melalui teknik observasi yang bersumber dari interaksi komunikasi 2 pegawai lapangan cabin cleaning bandara Haneda. Dari hasil observasi didapat 38 data tuturan. Analisis terhadap 38 data tersebut berdasarkan pola kalimat bahasa Jepang menghasilkan 15 tuturan bermakna permintaan/permohonan, 8 tuturan bermakna perintah, 4 tuturan bermakna ajakan, 7 tuturan bermakna harapan, 4 tuturan bermakna izin. Sedangkan Analisis 38 data observasi yang sama berdasarkan penerjemahan tuturannya ke dalam bahasa Indonesia menghasilkan 4 tuturan bermakna ajakan, 7 tuturan bermakna harapan, 2 tuturan bermakna mengizinkan, 5 tuturan bermakna perintah, 7 tuturan bermakna permintaan, 2 tuturan bermakna permintaan izin, dan 11 tuturan bermakna permohonan.
Humans are essentially social creatures who need to communicate. Communication between humans will create language. To learn more about language, there is a branch of study, namely linguistics. Linguistics as a field that studies the intricacies of human language has several parts, one of which is pragmatics. Pragmatics studies the speaker's intention in uttering a certain lingual unit in a language. The purpose of this study is to determine the meaning of direct imperative speech used in the cabin cleaning work environment at Haneda Airport Tokyo based on Japanese sentence patterns and based on the translation of the speech into Indonesian. The research was conducted using descriptive qualitative method. The data of direct imperative speech was collected through observation technique sourced from the communication interaction of 2 Haneda airport cabin cleaning field employees. 38 speech data were obtained from the observation. The analysis of the 38 data based on Japanese sentence patterns resulted in 15 utterances meaning request, 8 utterances meaning order, 4 utterances meaning invitation, 7 utterances meaning hope, and 4 utterances meaning permission. Meanwhile, the analysis of the same 38 observation data based on the translation of the utterances into Indonesian resulted in 4 utterances meaning invitation, 7 utterances meaning hope, 2 utterances meaning permission, 5 utterances meaning order, 7 utterances meaning request, 2 utterances meaning request for permission, and 11 utterances meaning request.