ABSTRAK
Muklis, Choirul. 2018. Ekspresi Kekerasan Kolektif dalam Kumpulan Naskah Drama Republik Wayang Karya N. Riantiarno. Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A. dan (2) Dr. Heny Subandiyah, M.Hum.
Naskah drama merupakan karya sastra yang memiliki bentuk berbeda dibanding puisi dan prosa. Meskipun demikian naskah drama memiliki esensi yang sama sebagai karya sastra yang hadir dalam lingkung kehidupan bermasyarakat. Konsekuensinya, naskah drama juga merekam kekerasan yang terjadi. Hal ini dapat ditemukan dalam kumpulan naskah drama Republik Wayang.
Fokus dan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ekspresi kekerasan struktural dalam naskah drama Republik Bagong, Republik Togog, Republik Petruk dan Republik Cangik karya N. Riantiarno. Teori ekspresi kekerasan kolektif tersebut dipetakan menjadi tiga variasi gagasan dasar. Dalam konteks struktural yakni pemegang hak represi, konteks sosial yakni dimensi horizontal kemasyarakatan, serta konteks individual baik secara psikologis ataupun biologis.
Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, teknik baca, serta teknik catat. Teknik analisis deskripsi digunakan untuk mendeskripsikan data dan analisis isi digunakan untuk menganalisis makna pesan dan mengungkapkan pesan dalam data.
Hasil penelitian ini (1) ekspresi kekerasan struktural dalam sumber data, didominasi oleh perilaku aparat pemerintahan untuk melancarkan kepentingan golongan, (2) ekspresi kekerasan sosial dalam sumber data, didominasi oleh ketidakadilan kebijakan dan cara pandang, (3) ekspresi kekerasan individual dalam sumber data, didominasi oleh perilaku pemertahanan eksistensi dan hasrat penguasaan kekuasaan.
Kata kunci: Kekerasan kolektif dan Republik Wayang
ABSTRACT
Muklis, Choirul. 2018. Expression of Collective Violence in the Republic of Wayang Karya Drama N. Drama Drama Manuscripts. Thesis, Language and Literature Education Study Program, Postgraduate Surabaya State University. Advisor: (1) Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A. and (2) Dr. Heny Subandiyah, M.Hum.
The drama script is a literary work that has a different form than poetry and prose. Nonetheless, the drama script has the same essence as literary works that are present in the context of social life. Consequently, the drama script also records the violence that occurred. This can be found in the Republic of Wayang drama script.
The focus and purpose of this study was to describe the expression of structural violence in the drama scripts of the Republic of Bagong, the Republic of Togog, the Republic of Petruk and the Republic of Cangik by N. Riantiarno. The theory of collective violence expression is mapped into three basic ideas. In the structural context, namely the holder of the right to repression, the social context, namely the horizontal dimension of society, and the individual context both psychologically and biologically.
This research approach is qualitative. Data collection techniques used in this study are documentation techniques, reading techniques, and note taking techniques. Description analysis techniques are used to describe data and content analysis is used to analyze the meaning of messages and express messages in data.
The results of this study (1) the expression of structural violence in the data source, dominated by the behavior of government officials to expedite the interests of groups, (2) the expression of social violence in the data source, dominated by policy injustice and perspective, (3) the expression of individual violence in the data source it is dominated by the survival behavior of the existence and desire for power control.
Keywords: collective violence and Wayang Republic