TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA ONLINE YANG DIKENAKAN PADA KARYA JURNALISTIK (Analisis Putusan Nomor 46/Pid.Sus/2021/PN.Plp)

CRIMINAL ACTS OF DEFAMATION THROUGH ONLINE MEDIA CHARGED TO JOURNALISTIC WORKS (Analysis of Decision Number 46/Pid.Sus/2021/PN.Plp)

Putusan Nomor 46/Pid.Sus/2021/Pn.Plp berisikan putusan hakim yang menjatuhkan pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (3) UU ITE pada jurnalis Muhammad Asrul dari PT. Aurora Media Utama karena menulis 4 berita yang bermuatan pencemaran nama baik terhadap saksi korban Farid Kasim Judas. Pasal 27 ayat (3) UU ITE selama ini diketahui sebagai pasal yang memiliki kekaburan norma perihal batasan perbuatan yang dapat dihukum dengan pasal ini. Pada pertimbangan hakim dalam putusan Nomor 46/Pid.Sus/2021/Pn.Plp menyatakan bahwa berita yang ditulis Muhammad Asrul adalah benar karya jurnalistik.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pasal 27 ayat (3) UU ITE dapatkah dikenakan pada karya jurnalistik, serta untuk menganalisis pertimbangan hakim guna mendapatkan akibat hukum yang timbul apabila diterapkan pasal 5 ayat (1) UU Pers. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian normatif, dengan pendekatan Perundang-undangan dan pendekatan kasus. Bahan Hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, sekunder dan bahan non-hukum dengan teknik pengumpulan bahan hukum studi kepustakaan dan teknik analisis bahan hukum dengan teknik interpretatif dan teknik sistematis. Hasil dari penelitian ini adalah Pasal 27 ayat (3) UU ITE dapat dikenakan pada karya jurnalistik, dimana sebelum penjatuhan pasal tersebut upaya hukum dalam UU Pers terlah dilaksanakan yang diantaranya hak jawab dan hak koreksi. Dalam putusan Nomor 46/Pid.Sus/2021/Pn.Plp Saksi Korban Farid Kasim Judas telah mencoba mengajukan hak jawab namun tidak dilayani oleh berita.news selaku media yang menerbitkan berita, sedangkan hak koreksi juga tidak dilakukan oleh pihak berita.news, maka sah jika Saksi korban mengambil jalur hukum dengan pengenaan pasal pencemaran nama baik oleh Muhammad Asrul. Pasal 5 UU Pers jika diterapkan akan memiliki akibat hukum diantaranya, pasal 5 ayat (1) UU Pers menguatkan putusan terkait pelanggaran asas praduga tak bersalah, pers dan jurnalis merupakan satu kesatuan produk hukum dalam bidang penyiaran, dan PT. Aurora Media Utama dikenakan denda Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) karena memuat berita yang bermuatan pencemaran nama baik.

Decision Number 46/Pid.Sus/2021/Pn.Plp contains a judge's decision that handed down Article 27 paragraph (3) in conjunction with Article 45 paragraph (3) of the ITE Law on journalist Muhammad Asrul from PT. Aurora Media Utama for writing 4 stories containing defamation of the victim witness Farid Kasim Judas. Article 27 paragraph (3) of the ITE Law has so far been known as an article that has unclear norms regarding the limits of acts that can be punished under this article. In the consideration of the judges in decision Number 46/Pid.Sus/2021/Pn.Plp stated that the news written by Muhammad Asrul was truly a journalistic work. This study aims to find out whether Article 27 paragraph (3) of the ITE Law can be imposed on journalistic works, as well as to analyze judges' considerations in order to obtain legal consequences that arise if Article 5 paragraph (1) of the Press Law is applied. The type of research used in this study is normative research, with a statutory approach and a case approach. The legal materials used in this study are primary legal materials, secondary and non-legal materials using the technique of collecting legal materials from library research and analyzing legal materials using interpretive techniques and systematic techniques. The results of this study are that Article 27 paragraph (3) of the ITE Law can be imposed on journalistic works, where prior to the imposition of this article legal remedies in the Press Law had been implemented, including the right of reply and the right of correction. In decision Number 46/Pid.Sus/2021/Pn.Plp, the witness, Farid Kasim Judas, tried to apply for the right of reply, but was not served by berita.news as the media that publishes the news, while the right of correction was also not exercised by berita.news, so valid if the victim-witness takes legal action by imposing the defamation article by Muhammad Asrul. Article 5 of the Press Law if implemented will have legal consequences, including, article 5 paragraph (1) of the Press Law strengthens decisions related to violations of the presumption of innocence, the press and journalists are one unit of legal product in the field of broadcasting, and PT. Aurora Media Utama is subject to a fine of Rp. 500,000,000.00 (five hundred million rupiah) for publishing news containing defamation.