Singular They: A Diachronic Study of Non-Binary They
Dengan tidak adanya gender-netral dalam bahasa Inggris yang seharusnya dikategorikan sebagai bahasa yang netral memuai banyak perdebatan, banyak pendekatan yang direformasi untuk menjembatani kesenjangan dalam menghindari Bahasa Inggris untuk menjadi seksis; akademisi dengan penggunaan generik he yang tegas, untuk membuatnya lebih fleksibel dalam tulisan-tulisan kontemporer dengan mengunakan he or she dan secara ekstrem memperkenalkan kata ganti baru atau neo pronoouns. Di antara reformasi ini, singular 'they' dianggap sebagai pengganti yang tepat untuk generik he, yang paling baru singular 'they' mendapatkan definisi lain, yang dipergunakan orang non-binary. Di mana orang-orang non-binary ini mengidentifikasi diri mereka sebagai they. Penelitian ini secara langsung membandingkan dan menunjukkan perbedaan antara singular 'they' dan singular non-binary 'they'. Penelitian ini memiliki tiga tujuan: untuk memecah penggunaan historis dari singular they dan kemunculan singular non-binary they, untuk mengetahui pendorong di balik divergensinya, dan bagaimana mengidentifikasi keduanya (singular they dan /atau non-binary they) melalui analisis berbasis kontekstual.
Pendekatan kualitatif telah digunakan untuk membedakan data. Instrumen yang digunakan adalah observasi dan analisis kontekstual. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk tunggal telah ada sebelumnya selama 400 tahun hingga saat ini, meskipun belum pernah diakui secara resmi, penggunaannya masih populer di kalangan penutur bahasa Inggris. Meskipun diperlakukan sebagai bahasa vernakular yang segera menghilangkan makna gerakan sosial dengan memasukkan non-biner, penutur bahasa Inggris telah menunjukkan sikap baik hati terhadap penggunaannya secara menyeluruh lintas institusi dari domain akademik ke non-akademik.
In the absence of a gender-neutral in the English language that supposedly categorised as gender-neutral language many approaches were reformed to bridge the gap in avoidance to appear sexist; academia environment with their stern generic use of he, to a more flexible he or she in contemporary writings and to the extreme of introducing new neo pronouns. Among these reforms singular they are deemed as a proper substitute to the generic he, most recently singular they gained another definition, among nonbinary persons. Where these nonbinary persons identify themselves as they. This present study directly compared and showed the difference between standard singular they and non-binary singular they. This study has three goals: to break down the historical use of singular they and the emergence of non-binary singular they, to find out the driving forces behind its divergence, and how to identify the two (singular they and/or non-binary singular they) through contextual based analysis.
Qualitative approaches have been employed to discern the data. The instruments used were observation and contextual analysis. The finding of this study had shown that singular they have been pre-existed for 400 years to date, despite had never been acknowledged formally, the use is still popular among English speakers. Although treated as vernacular language that soon dissipated a social movement meaning by incorporating the non-binary, English speakers had shown benevolent attitude to its usage thorough cross institutions from academic to non-academic domains.