FASHION SEBAGAI BENTUK IDENTITAS DIRI PADA KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FASHION AS A FORM OF SELF-IDENTITY ON STUDENTS OF THE STATE UNIVERSITY OF SURABAYA
Penelitian mengenai pembentukan identitas melalui fashion yang dikenakan ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan bagaimana cara mahasiswa khususnya dalam penelitian ini mengidentitaskan dirinya melalui pakaian. Dalam hal ini, fashion atau pakaian dimaknai sebagai sebuah komunkasi non-verbal karena terdapat pesan dan kesan yang ingin disampaikan oleh pemakainya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi yang memiliki tujuan untuk mengamati dan memahami esensi dari sebuah fenomena pakaian yang digunakan oleh mahasiswa serta mempermudah penelitian dalam hal penambilan data. Pengambilan data dilakukan melalui tahapan observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan identitas yang terbentuk melalui pakaian terjadi karena pemakainya sengaja mengatur dan memperdulikan penampilannya dalam kehidupan bersosial. Penelitian ini melihat konsep dramaturgi sebagai landasan dalam pembentukan identitas melalui pakaian yang dikenakan oleh mahasiswa Unesa dengan melihat segala persiapan dan pemahaman dibaliknya untuk membantu proses dari pembentukan tersebut. Fashion dalam penelitian ini digunakan karena pemakainya menginginkan identitas yang berkesan santai, mudah bergaul, dan friendly agar mudah diterima oleh lingkungan.
This research on identity formation through the fashion worn is intended to describe how students, especially in this study, identify themselves through clothing. In this case, fashion or clothing is interpreted as a non-verbal communication because there are messages and impressions that the wearer wants to convey. This research is a qualitative research using the phenomenological method which has the aim of observing and understanding the essence of a clothing phenomenon used by students and facilitating research in terms of data collection. Data collection was carried out through the stages of observation and interviews. The results of this study indicate that the identity formed through clothing occurs because the wearer deliberately regulates and cares about his appearance in social life. This study looks at the concept of dramaturgy as the basis for identity formation through the clothes worn by Unesa students by looking at all the preparation and understanding behind it to help the process of that formation. Fashion in this study was used because the wearer wanted an identity that seemed relaxed, easy to get along with, and friendly to be easily accepted by the environment.