Permasalahan mendasar pada mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Billfath adalah belum adanya bahan ajar yang menunjang pembelajaran. Begitu pula aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran kurang adanya pengembangan khusus disebabkan referensi mata kuliah kurang memadai sehingga modul dapat menjadi solusi dari permasalahan pada pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul sintaksis untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memelajari mata kuliah sintaksis. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses pengembangan modul pembelajaran, dan (2) mendeskripsikan kualitas modul pembelajaran pada materi sintaksis untuk mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Billfath. Model pengembangan ini menggunakan model ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluate) yang dirancang oleh Reiser dan Mollenda. Subjek uji coba penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2018/2019. Uji coba terbatas dilakukan pada 15 mahasiswa yang diambil secara acak dari kelas A, B, dan C sedangkan uji coba luas dilakukan pada kelas A dengan jumlah 30 mahasiswa. Hasil penelitian ini adalah (1) proses pengembangan modul sintaksis dirancang melalui lima tahapan, yaitu analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi; (2) kualitas modul modul sintaksis diuji melalui kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil data kevalidan diperoleh dari penilaian validator ahli sebesar (88%) dengan kategori sangat valid. Data keefektifan dari aktivitas mahasiswa sebesar (80%) berkategori baik, aktivitas dosen sebesar (86%) berkategori sangat baik, dan ketuntasan belajar mahasiswa (97%). Data kepraktisan diperoleh dari hasil penilaian pengamat terhadap keterlaksanaan RPS sebesar (90%) dengan kategori sangat baik, respons mahasiswa (85%) dan respons dosen (90%) dengan kategori positif.
The basic problem for S1 Indonesian Language Education students at the University of Billfath is the lack of teaching materials that support learning. Likewise, student activities in learning lack special development due to insufficient reference to courses so that modules can be a solution to problems in learning. This study aims to develop a syntax module to improve the ability of students to study syntactic subjects. Specifically, this study aims to (1) describe the process of developing learning modules, and (2) describe the quality of learning modules in syntactic material for students of Indonesian Language Education at Billfath University. This development model uses the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, evaluate) designed by Reiser and Mollenda. The subject of this research trial was Indonesian Language Education students for the academic year 2018/2019. Limited trials were conducted on 15 students taken randomly from classes A, B, and C while extensive trials were conducted on class A with 30 students. The results of this study are (1) the process of developing syntactic modules is designed through five stages, namely analysis, design, development, application, and evaluation; (2) the quality of the syntactic module module is tested through validity criteria, practicality, and effectiveness. The results of validity data were obtained from expert validator ratings of (88%) with very valid categories. Data on effectiveness of student activities is (80%) in good category, lecturer activity is (86%) very good category, and student learning completeness (97%). Practical data was obtained from observers' assessment of the implementation of RPS by (90%) with very good categories, student responses (85%) and lecturer responses (90%) with positive categories.