Pasar Jongkok Wonokromo Tahun 2002-2019
Wonokromo's Jongkok Market 2002-2019
Pasar Jongkok Wonokromo merupakan sebuah pasar loak yang beroperasi jualan
pada malam hari dan terletak di selatan Stasiun Wonokromo. Pasar Jongkok
seringkali disebut sebagai pasar maling oleh masyarakat sekitar dengan mengaitkan
sejarah kelam Pasar Wonokromo yang dulunya merupakan tempat transaksi gelap
yaitu di pasar rombengan Wonokromo. Pasar Jongkok Wonokromo berbeda dengan
pasar rombengan Wonokromo, kalangan pedagang yang berjualan di Pasar ini
migran dari pulau Madura. Kebanyakan pembeli yang berkunjung tertarik karena
harga barang yang murah dan jenis transaksi seperti barter dan tukar tambah dapat
dilakukan di pasar ini.
Pasar Jongkok Wonokromo mulai beroperasi sejak pasar tradisional Wonokromo
telah separuh diperbaharui pada akhir 2003, dan mulai popular sejak melakukan
negoisiasi dengan pihak setempat untuk meminta izin berjualan, hal ini tidak bisa
ditandai dengan berdirinya Pasar Jongkok secara resmi. Keramaian penjual
mengundang banyak pengunjung untuk datang sebagai peminat di pasar ini,
sehingga mengundang kontra yaitu pengguna jalan merasa terganggu dengan
kehadiran Pasar Jongkok Wonokromo karena parkir liar yang menyebabkan
kemacetan. Pasar Jongkok Wonokromo mulai meredup karena penerapan PSBB
sebagai dampak dari pandemic covid-19. Setelah pandemic covid-19 mereda , Pasar
Jongkok mengalami kemunduran karena ekonomi yang tidak stabil setelah
pandemic menyebabkan daya beli masyarakat menurun.
Kata Kunci : Pasar Jongkok Wonokromo, pedagang kaki lima.
Pasar Jongkok Wonokromo is a flea market that operates at night and is located
south of Wonokromo Station. Pasar Jongkok is often referred to as a market for
thieves by the local community by linking the dark history of Pasar Wonokromo,
which used to be a place for illegal transactions, namely the rombengan
Wonokromo market. The Wonokromo Jongkok Market is different from the
Wonokromo rombengan market, the traders selling in this market are migrants from
the island of Madura. Most buyers who visit are attracted because the price of goods
is cheap and types of transactions such as barter and trade-in can be carried out in
this market.
The Jongkok Wonokromo market began operating since the Wonokromo traditional
market was partially renovated at the end of 2003, and has become popular since
negotiations with local parties to ask for a permit to sell, this cannot be marked by
the official establishment of the Jongkok market. The crowd of sellers invites many
visitors to come as interested in this market, thus inviting cons, namely road users
feel disturbed by the presence of Jongkok Wonokromo Market due to illegal
parking which causes traffic jams. The Jongkok Wonokromo market is starting to
fade due to the implementation of the PSBB as a result of the co-19 pandemic. After
the Covid-19 pandemic subsided, Pasar Jongkok experienced a setback because the
unstable economy after the pandemic caused people's purchasing power to decline.
Keyword : Wonokromo Jongkok Market, street vendor.