REVIEW: POTENSI EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) SEBAGAI ANTIDIABETES MELLITUS
A REVIEW: THE POTENTIAL OF EXTRACT SECANG (Caesalpinia sappan L.) AS ANTIDIABETIC MELLITUS
Abstrak. Diabetes mellitus adalah penyakit kelainan metabolisme akut dengan beberapa penyebab gejala seperti kadar gula darah yang tinggi diikuti dengan permasalahan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein akibat ketidakcukupan fungsi insulin. Pengkonsumsian obat kimia hipoglikemik sintetik bisa menimbulkan sejumlah dampak dan memerlukan biaya yang relatif mahal, sehingga solusi pengobatan tradisional menjadi penting karena memiliki dampak dan biaya yang relatif rendah. Salah satu Tanaman yang bisa digunakan menjadi pengobatan herbal tradisional ialah tanaman kayu secang (Caesalpinia sappan L.). Berdasarkan studi literatur, senyawa yang terdapat pada batang atau bagian kayu secang terkomposisi atas flavonoid, tanin, asam galat, resin, brazilein, α-phellandrene, oscimene, minyak atsiri, resorsinol, dan brazilin. Diketahui bahwa asam tannat (tannin) memiliki aktivitas antioksidan dan memiliki efek antidiabetes mellitus serta kandungan brazilin dari kayu secang yang sangat berdampak untuk merendahkan kadar gula darah. Brazilin memiliki tiga tata cara kerja untuk merendahkan kadar gula darah, yakni meminimalisir stres oksidatif, menahan mukosa usus GLUT 2, dan menahan fosfodiesterase. Aktivitas antihiperglikemik brazilin membantu kerja insulin dalam penyerapan glukosa dari aliran darah ke dalam sel adiposa dengan meningkatkan translokasi glukosa transport khususnya GLUT4. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman kayu secang dapat berpotensi sebagai antidiabetes mellitus.
Kata Kunci: Antidiabetes mellitus; Antioksidan; Hiperglikemik; Kayu Secang
Abstract. Diabetes mellitus is an acute metabolic disorder with several causes with symptoms such as high blood sugar volume accompanied by disorders of carbohydrate, lipid and protein metabolism as a result of insulin function insufficiency. The use of synthetic hypoglycemic chemical drugs can cause some side effects and require relatively expensive costs, so traditional herbal medicine is preferred because it has less side effects and lower costs. Plants that can be used as traditional medicine are secang wood plants (Caesalpinia sappan L). Based on literature studies, compounds contained in the stem or wood part of secang contain flavonoid, tannins, gallic acid, resins, brasilein, α-phellandrene, oscimene, essential oils, resorcinol, and brasilin. It is known that tannic acid (tannins) has antioxidant activity and has an antidiabetic mellitus effects and the brazilin content of secang wood plays a very important role in reducing blood sugar levels. brazilin has three mechanisms of action in reducing blood sugar levels, namely reducing oxidative stress, inhibiting intestinal mucosa GLUT 2, and inhibiting phosphodiesterase. The antihyperglycemic activity of brazilin helps insulin work in the absorption of glucose from the bloodstream into adipose cells by increasing the translocation of glucose transport especially GLUT4. This shows that the extract from the secang wood plant has the potential as an antidiabetic mellitus.
Keywords: Antidiabetic mellitus; Antioxidant; Hyperglycemic; Secang wood