Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap literasi keuangan pada wanita karir di Surabaya. Penelitian ini menggunakan demografi (usia, pendidikan, pendapatan, marital status, dan status pekerjaan.) dan factor individu (adopsi teknologi mobile banking dan frekuensi mengakses informasi keuangan) untuk mengetahui tingkat literasi keuangan pada wanita karir di Surabaya. Populasi penelitian adalah seluruh wanita di Kota Surabaya. Sampel sebanyak 220 responden yang tersebar dalam lima wilayah mencangkup Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan, dan Surabaya Barat yang diambil menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan snowball sampling. Jenis data menggunakan data kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor individu yang berupa adopsi teknologi mobile banking dan frekuensi mengakses informasi keuangan berpengaruh positif terhadap literasi keuangan wanita karir di Surabaya dan variabel demografi (usia, pendidikan, pendapatan, marital status, dan status pekerjaan.) tidak berpengaruh terhadap literasi keuangan. Implikasi dari penelitian ini diketahui bahwa literasi keuangan wanita karir di Surabaya lebih dipengaruhi oleh adopsi teknologi mobile banking dan frekuensi mengakses informasi keuangan. Oleh karena itu, pemerintah dapat meningkatkan fasilitas layanan keuangan seperti mobile banking yang memadai, merata, dan terjangkau diberbagai lokasi, sehingga akan tercipta kemudahan akses serta efisiensi layanan keuangan dan berdampak pada meningkatnya literasi keuangan individu.
This study aims to analyze the factors that influence financial literacy to career women in Surabaya. This study uses demographics (age, education, income, marital status, and employment status) and individual factors (mobile banking technology adoption and frequency of accessing financial information) to determine the level of financial literacy in career women in Surabaya. The study population was all women in the city of Surabaya. A sample of 220 respondents in five regions covering Central Surabaya, North Surabaya, East Surabaya, South Surabaya, and West Surabaya were taken using the proportionate stratified random sampling and snowball sampling technique. The type of data uses quantitative data. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results showed that individual factors in the form of adoption of mobile banking technology and the frequency of accessing financial information had a positive effect on career women's financial literacy in Surabaya and demographic variables (age, education, income, marital status, and employment status) did not influence financial literacy. The implication of this research is that financial literacy of career women in Surabaya is more influenced by the adoption of mobile banking technology and the frequency of accessing financial information. Therefore, the government can improve financial service facilities such as adequate, equitable and affordable mobile banking in various locations, so that it will create easy access and efficiency of financial services and have an impact on increasing individual financial literacy.