Analisis Dinamik Model Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Adanya Vaksinasi
Dynamic Analysis Of Diphtheria Disease Spread Model With Vaccination
Difteri adalah penyakit akut karena infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheria. Penyakit difteri menular melalui udara dan percikan air liur (tetesan cairan kecil) saat kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Program vaksinasi dapat dilakukan sebagai salah satu strategi pencegahan penyebaran paling efektif agar tidak terinfeksi bakteri Corynebacterium Diphtheria.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan menganalisis model penyebaran penyakit difteri dengan adanya vaksinasi pada model SVLIRS (Susceptible - Vaccinated - Latent - Infected - Recovered - Susceptible). Model ini memuat lima subpopulasi yaitu rentan (S), tervaksinasi (V), laten (L), terinfeksi (I), dan sembuh (R). Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan studi literatur, menyusun asumsi, membuat diagram kompartemen, mengkontruksi model, mencari titik kesetimbangan, menentukan bilangan reproduksi dasar dengan Next Generation Matrix (NGM), menganalisis kestabilan titik kesetimbangan menggunakan bilangan reproduksi dasar , dan simulasi model menggunakan Matlab R2019a. Dalam penelitian ini didapatkan dua titik kesetimbangan dari model SVLIRS pada penyebaran penyakit difteri dengan adanya vaksinasi, yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit akan stabil ketika omega > 0.17275697 saat tingkat vaksinasi . Sebaliknya, jika diambil omega < 0.17275697 maka titik kesetimbangan bebas penyakit akan tidak stabil dan titik kesetimbangan endemik menjadi stabil . Berdasarkan simulasi bahwa semakin tinggi tingkat vaksinasi maka penurunan jumlah penderita penyakit difteri lebih cepat.
Diphtheria is an acute disease due to respiratory infections caused by the bacteria Corynebacterium Diphtheria. Diphtheria disease is transmitted through the air and droplets (small fluid droplets) upon direct contact with an infected individual. Vaccination programs can be carried out as one of the most effective strategies to prevent the spread of Corynebacterium Diphtheria bacteria.