Development of Cinematherapy Bullying Videos for Students of Class VIII SMP Negeri 2 Gedangan
Fenomena bullying masih banyak terjadi di lingkungan sekolah. Perilaku bullying dalam bentuk verbal, non-verbal dan reasional merupakan perilaku yang banyak terjadi antar peserta didik pada mitra sebayanya. Layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah dapat membantu menyelesaikan permasalahan bullying. Pemberian layanan BK dapat diberikan secara langsung maupun secara tidak langsung, yakni melalui perantara media. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan satu produk media bimbingan dan konseling guna mencegah dan menangani perilaku bullying di kalangan peserta didik, yakni video cinematherapy “STOP BULLYING” yang layak dan efektif untuk mencegah dan menghentikan perilaku bullying. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan penelitian pengembangan dari Borg and Gall (2008). Data penelitian dikumpulkan melalui angket askseptabilitas produk. Sumber data pada penelitian ini yakni validator media, validator materi, dan calon pengguna video cinematherapy. Analisis data dilakukan melalui teknik Content Validity Index (CVI) menurut Lawshe (1985). Hasil penelitian ini yakni terciptanya video cinematherapy yang memenuhi kriteria kegunaan, kelayakan, kepatutan dan ketepatan. Berdasarkan media yang dikembangkan, maka implikasi pada penelitian ini adalah video cinematherapy “STOP BULLYING” dapat membantu guru bimbingan dan konseling menahan dan menangani perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
The phenomenon of bullying is still common in the school environment. Bullying behavior in the form of verbal, non-verbal, and relational is a behavior that often occurs between students and their peers. Bullying that occurs can be overcome with guidance and counseling services in schools. Guidance and counseling services can be provided directly or indirectly, through media brokers to prevent and stop bullying behavior. The study was carried out with a development research design from Borg and Gall (2008). The research data was collected through a questionnaire asking product stability. The data sources in this study were 1 media expert, 1 material expert, and 1 prospective video cinematherapy media user. Data analysis was performed through the Content Validity Index (CVI) technique according to Lawshe (1985). The results of this study are the creation of cinematherapy videos that meet the criteria for usability, appropriateness, appropriateness, and accuracy. Based on the developed media, the implication of this research is the "STOP BULLYING" cinematherapy video can help teachers guide and counseling to prevent and deal with bullying behavior that occurs in the school environment.