Pencak silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia yang berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Pencak silat termasuk dalam olahraga prestasi, dimana untuk meraih prestasi yang tinggi, dibutuhkan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Dalam pencak silat unsur daya tahan sangat dibutuhkan dalam sebuah pertandingan. Atlet yang memiliki daya tahan yang baik dapat menjaga kekuatan dan kecepatan atlet dalam jangka waktu yang lama. Dalam pertandingan pencak silat seorang atlet harus memiliki daya tahan aerobik (VO2 Max) dan anaerobik yang baik karena pertandingan berlangsung cukup lama yaitu selama 3 (tiga) babak. Penelitian yang berjudul Kapasitas Daya Tahan Anaerobik dan Aerobik Atlet Pencak Silat PSHT Kategori Tanding Kelas Putra Remaja Cabang Sidoarjo, memiliki rumusan masalah seberapa besar daya tahan anaerobik dan aerobik atlet pencak silat PSHT. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya daya tahan tahan anaerobik dan aerobik atlet pencak silat PSHT.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes dan pengukuran. Proses pengambilan data dilakukan dengan Tes Bleep Test untuk mengukur kapasitas daya tahan aerobik, sedangkan untuk mengukur kapasitas anaerobik menggunakan RAST.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan 1) Kemampuan daya tahan Anaerobik atlet pencak silat PSHT cabang Sidoarjo adalah “sedang”, dengan rata-rata 3,61 watt/sec 2) Kemampuan daya tahan Aerobik atlet pencak silat PSHT cabang Sidoarjo adalah “kurang”, dengan rata-rata 36,14 ml/kg/menit.
Kata Kunci : Pencak Silat Daya Tahan Anaerobik, Daya Tahan Aerobik, Tes Bleep Test, test RAST.
Pencak silat as part of the Indonesian culture that developed in line with the history of Indonesian society. Pencak silat is included in sports achievements, where to achieve high achievements, it requires the support of sports science and technology. In pencak silat, durability is needed in a match. Athletes who have good endurance can maintain the strength and speed of athletes for a long time. In pencak silat competition, an athlete must have aerobic endurance (VO2 Max) and anaerobic good because the match lasts for a long time, namely for 3 (three) rounds. The study, entitled Anaerobic and Aerobic Endurance Capacity of PSHT Pencak Silat Athletes in the Sidoarjo Branch Youth Class Category, has a formulation of the problem of how much the anaerobic and aerobic endurance of PSHT pencak silat athletes. The purpose of this study was to determine the magnitude of the anaerobic and aerobic endurance of PSHT pencak silat athletes.
This research is included in the type of quantitative research with a descriptive approach. The method used in this study is a survey method using data collection techniques in the form of tests and measurements. The data collection process was carried out with a Bleep Test to measure aerobic endurance capacity, while measuring anaerobic capacity using RAST.
From the results of the research that has been done, it can be concluded 1) Anaerobic endurance ability of the Sidoarjo branch PSK martial arts athletes is "moderate", with a average of3,61 watt/sec. 2) Aerobic ability of the Sidoarjo PSHT branch martial arts athletes is "less", with a average of 36,14 ml/kg/minute.
Keywords: Anaerobic Endurance Pencak Silat, Aerobic Endurance, Bleep Test, RAST test.