Konsumsi makanan yang kurang sehat masih sering terjadi pada masyarakat Indonesia. Salah satu kandungan yang kurang sehat pada makanan yaitu adanya kolesterol yang tinggi. Konsumsi makanan berkolesterol secara berlebih dapat menyebabkan hiperkolesterolimia. Hiperkolesterolemia merupakan gejala yang menunjukkan adanya kenaikan kadar kolesterol di dalam darah. Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan aterosklerosis dan faktor utama untuk penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner. Telur puyuh merupakan salah satu makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Penurunan kolesterol dapat dilakukan dengan cara perendaman telur menggunakan larutan kitin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kitin terhadap kolesterol pada telur puyuh. Pengaruh penambahan kitin terhadap kadar kolesterol pada telur puyuh dikaji dari tiga variabel yaitu ukuran kitin (mesh), konsentrasi kitin (g/mL), dan waktu inkubasi atau lama perendaman telur puyuh di dalam larutan kitin. Penentuan kolesterol pada telur puyuh pada penelitian ini menggunakan metode kolorimetri dari Rudel-Morris dan metode Zak. Prinsip penentuan kolesterol dengan metode ini didasarkan pada kemampuan pengikatan kolesterol yang dianalisis dalam larutan kolesterol-etanol setelah penambahan sampel uji. Kadar kolesterol ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 426 nm. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu variasi ukuran, konsentrasi, dan waktu inkubasi berpengaruh terhadap kolesterol pada telur puyuh. Persentase penurunan kolesterol paling tinggi terlihat pada ukuran 300 mesh dengan persentase penurunan sebesar 75,555%, pada konsentrasi kitin 0,5 gram/100 mL dengan persentase penurunan sebesar 75,440%, dan pada waktu inkubasi 30 menit dengan persentase penurunan sebesar 71,503%.
Kata Kunci : Telur Puyuh, Kadar Kolesterol, Kitin
Consumption of unhealthy foods still often occur in Indonesian society. One of the unhealthy ingredients in food is the presence of high cholesterol. Consumption of excess cholesterol foods can cause hypercholesterolemia. Hypercholesterolemia is a symptom that shows an increase in cholesterol levels in the blood. Hypercholesterolemia can cause atherosclerosis and a major factor for cardiovascular diseases such as coronary heart disease. Quail eggs are one of the foods that contain high cholesterol. Cholesterol reduction can be done by soaking eggs using chitin solution. This study aims to determine the effect of adding chitin to cholesterol in quail eggs. The effect of chitin addition on cholesterol levels in quail eggs was assessed from three variables, namely the size of chitin (mesh), chitin concentration (g / mL), and the incubation time or time of immersion of quail in the chitin solution. The determination of cholesterol in quail eggs in this study uses the colorimetric method of Rudel-Morris and the Zak method. The principle of determining cholesterol by this method is based on the binding ability of cholesterol analyzed in a cholesterol-ethanol solution after the addition of a test sample. Cholesterol levels were determined using a UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 426 nm. The results obtained were variations in size, concentration, and incubation time affecting cholesterol in quail eggs. The highest percentage of cholesterol reduction was seen at the size of 300 mesh with a percentage reduction of 75.555%, at a concentration of chitin 0.5 gram / 100 mL with a percentage reduction of 75.440%, and at a 30 minute incubation time with a percentage reduction of 71.503%.