WANITA MANDHIRI SAJRONE NOVEL ENDAHE LINTANG KEMUKUS ANGGITANE BUDIONO SANTOSO (TINTINGAN FEMINISME)
INDEPENDENT WOMEN IN THE NOVEL ENDAHE LINTANG KEMUKUS WORK OF BUDIONO SANTOSO (FEMINISM STUDIES)
Pembicaraan gender dalam masyarakat Jawa diartikan sebagai jenis kelamin yang memiliki fungsi kekuasaan dalam perkawinan, seperti laki-laki dianggap kuat sedangkan perempuan dianggap lemah. Kesetaraan gender dalam masyarakat kemudian menyebabkan perempuan memiliki kesempatan untuk memperjuangkan haknya supaya setara dengan laki-laki, terutama melalui pendidikan dan pekerjaan. Hak yang diperjuangkan untuk dapat menyamai kedudukan laki-laki menyebabkan perempuan memiliki kemandirian, yaitu menjalankan tugasnya tanpa bergantung pada orang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pendidikan tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus; 2) mendeskripsikan pekerjaan tokoh perempuan dalam novel Endah Lintang Kemukus; 3) mengungkapkan dukungan keluarga terhadap tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus; dan 4) mendeskripsikan sikap masyarakat terhadap tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus.
Tentang pendidikan dan pekerjaan perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus akan dianalisis dengan menggunakan perspektif feminisme liberal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang sumber datanya diperoleh dari novel Endahe Lintang Kemukus karya Budiono Santoso. Data penelitian berupa kata dan kalimat yang mengandung hal-hal yang berkaitan dengan kemandirian perempuan dalam novel. Data dikumpulkan dengan menggunakan tiga metode, yaitu pustaka, membaca, dan mencatat, kemudian data tersebut dideskripsikan dan dianalisis dengan menggunakan teori feminisme.
Penelitian ini menghasilkan empat bagian pembahasan tentang perempuan mandiri dalam novel Endahe Lintang Kemukus, yaitu 1) pendidikan tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus; 2) pekerjaan tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus; 3) dukungan keluarga terhadap tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus; dan 4) sikap masyarakat terhadap tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus.
Pendidikan tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus ditunjukkan pada tokoh Ati dan Rini yang memiliki pendidikan yang layak. Pendidikan yang dimiliki Ati dan Rini bisa disebut layak karena lulusan fakultas kedokteran. Ati dan Rini pun memiliki keinginan untuk meningkatkan pendidikannya dengan mengambil bidang spesialisasi yang di akhir cerita berhasil memperoleh spesialisasi yang diinginkan. Bahkan pekerjaan tokoh perempuan dalam novel Endahe Lintang Kemukus ditunjukkan oleh pekerjaannya Ati dan Rini yang selaras dengan pendidikannya. Ati dan Rini berhasil mendapatkan pekerjaan yang baik, karena keduanya sama-sama lulusan kedokteran kemudian mendapat pekerjaan di rumah sakit sebagai dokter. Selama di rumah sakit, Ati dan Rini bertugas merawat pasien di poliklinik, namun terkadang sering dipindahtugaskan untuk menangani pasien lain karena kurangnya tenaga medis di RSA UGM. Dukungan keluarga terhadap perempuan mandiri dalam novel Endahe Lintang Kemukus ditunjukkan oleh ayah, ibu, dan kakak kepada Ati dan Rini, keluarga Ati dan Rini memberikan dukungan kepada keduanya selama menjalani pekerjaan dan menempuh pendidikan kedokteran. Sikap masyarakat pun sama, mereka juga memberikan dukungan kepada Ati dan Rini saat keduanya menempuh pendidikan spesialisasi kedokteran. Sikap masyarakat tersebut ditunjukkan oleh tokoh-tokoh berpengaruh di bidang kedokteran, yaitu direktur rumah sakit dan para ahli di bidang kedokteran.
Kata kunci : Feminisme, Wanita Mandiri dalam pendhidhikan, wanita mandiri dalam pekerjaan
The development of gender in Javanese society is defined as the sex that has the function of power in marriage, for example, men are considered strong while women are considered weak. Gender equality in society then causes women to have the opportunity to fight for their rights to be equal to men, especially through education and employment. The right that is fought for to be able to equal the position of men causes women to have independence, namely carrying out their duties without depending on others. Based on this explanation, this study aims to 1) describe the education of female characters in the novel Endahe Lintang Kemukus; 2) describe the work of the female character in the novel Endah Lintang Kemukus; 3) express family support for female characters in the novel Endahe Lintang Kemukus; and 4) describe the attitude of society towards female characters in the novel Endahe Lintang Kemukus.
About education and work of women in the novel Endahe Lintang Kemukus will be analyzed using the perspective of liberal feminism. This research is a qualitative descriptive research whose data source was obtained from the novel Endahe Lintang Kemukus by Budiono Santoso. The research data is in the form of words and sentences containing matters related to women's independence in the novel. Data was collected using three methods, namely literature, reading, and taking notes, then the data was described and analyzed using feminist theory.
This research resulted in four sections discussing independent women in the novel Endahe Lintang Kemukus, namely: 1) the education of female characters in the novel Endahe Lintang Kemukus; 2) the work of the female character in the novel Endahe Lintang Kemukus; 3) family support for female characters in the novel Endahe Lintang Kemukus; and 4) the attitude of society towards the female character in the novel Endahe Lintang Kemukus.
The education of the female characters in the novel Endahe Lintang Kemukus is shown by the characters Ati and Rini, who have proper education. The education that Ati and Rini have can be called decent because they graduated from the medical faculty. Ati and Rini also have the desire to improve their education by taking a field of specialization, which, at the end of the story, they succeed in obtaining. Even the work of the female characters in the novel Endahe Lintang Kemukus is shown by the work of Ati and Rini, which is in line with their education. Ati and Rini managed to get good jobs because both of them graduated from medicine and then got jobs at the hospital as doctors. While at the hospital, Ati and Rini were in charge of treating patients at the polyclinic, but sometimes they were transferred to treat other patients due to the lack of medical personnel at UGM Hospital. Family support for independent women in the novel Endahe Lintang Kemukus is shown by the father, mother, and older siblings of Ati and Rini. Ati and Rini's families provide support to both of them while they are working and studying medicine. The community's attitude was the same; they also provided support to Ati and Rini when both of them were studying medical specialties. The attitude of the community is demonstrated by influential figures in the field of medicine, namely hospital directors and medical experts.
Keywords : Feminism, Independent woman in education, Independent woman in work