Sejak kedatangan imigran Tionghoa pada tahun 1930, Kampung Pecinan Tambak Bayan di Kecamatan Bubutan, Surabaya, kini dihuni mayoritas keturunan Tionghoa dan etnis lain yang hidup berdampingan. Kampung ini memiliki daya tarik budaya dan sejarah, salah satunya Tha Yang, bekas kandang kuda milik mantri Belanda yang kini digunakan untuk berkegiatan. Sejarah konflik sengketa tanah yang pernah melibatkan warga dengan pihak hotel menarik perhatian akademisi dan komunitas untuk berpartisipasi dalam perjuangan hak atas lahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Design Thinking lima tahap dengan metode analisa SWOT dan USP. Hasil perancangan ini berupa logo, identitas visual, dan Graphic Standard Manual yang mencakup seputar logo beserta implementasinya, warna, tipografi, dan supergrafis. Perancangan logo dan identitas visual sebagai upaya untuk meningkatkan brand awareness dan mempertahankan keberlangsungan Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya.