KESESUAIAN PUTUSAN LEPAS DARI SEGALA TUNTUTAN DENGAN PERBUATAN TERDAKWA PADA TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (Studi Putusan Nomor 555/Pid.Sus/2021/PN.Sby)

THE SUITABILITY OF THE DECISION ONSTLAG VAN RECHT VERVOLGING WITH THE DEFENDANT ACTIONS IN THE CRIME OF MONEY LAUNDERING (Study of Decision Number 555/Pid.Sus/2021/PN.Sby) 

Tindak pidana pencucian uang (TPPU) merupakan tindak pidana yang tergolong kedalam tindak pidana luar biasa (extraordinary crime) dimana pencucian uang sangat mengancam dan merugikan negara. Salah satu perkara TPPU terbanyak ialah pencucian uang yang bersalah dari tindak pidana Narkotika. Salah satu putusan mengenai TPPU yang menarik perhatian ialah Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 555/Pid.Sus/2021/PN.Sby dimana terdakwa Handayani binti Pao Thien Tjiu diputus lepas dari segala tuntutan (onstlag van recht vervolging) oleh majelis hakim. Yang mana bertentangan dengan alat bukti yang telah diajukan oleh jaksa penuntut umum. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah yuridis normatif dimana akan menjawab mengenai rumusan masalah yang telah dirumuskan yaitu tindak pidana asal yang akan melemahkan putusan nomor 555/Pid.Sus/2021/PN.Sby dan kesesuaian pemberian putusan lepas dari segala tuntutan kepada tardakwa. Dalam penelitian ini menggunakan bahan hukum baik berupa peraturan perundang-undangan hingga tulisan yang berkaitan dengan isu hukum yang diangkat. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa tindak pidana asal yang berkaitan dengan putusan a quo merupakan satu kesatuan dan pada dasarnya melemahkan putusan dalam artian tidak seharusnya terdakwa diputus dengan lepas dari segala tuntutan. Dikarenakan terdakwa mengenal dan membenarkan bahwa menerima aliran dana dari terdakwa pada putusan tindak pidana asal. Dan pemberian sanksi lepas dari segala tuntutan bertentangan dengan seluruh alat bukti yang diajukan oleh penuntut umum serta bertentangan dengan fakta hukum yang ditemukan selama persidangan berlangsung.

Money laundering is a criminal offense that is classified as an extraordinary crime where money laundering is very threatening and detrimental to the state. One of the most common money laundering cases is money laundering from narcotics crimes. One of the decisions regarding money laundering that attracted attention was the Surabaya District Court Decision Number 555/Pid.Sus/2021/PN.Sby where the defendant Handayani binti Pao Thien Tjiu was acquitted of all charges (onstlag van recht vervolging) by the panel of judges. Which is contrary to the evidence submitted by the public prosecutor. The research method used in this research is normative juridical which will answer the formulation of the problems that have been formulated, namely the predicate crime that will weaken verdict number 555/Pid.Sus/2021/PN.Sby and the suitability verdict of release from all charges to the defendant. This research uses legal materials in the form of legislation and writings related to the legal issues raised. The result of this study is that the predicate crime related to the decision a quo is a unity and basically weakens the decision in the sense that the defendant should not have been acquitted of all charges. Because the defendant recognized and confirmed that she received the flow of funds from the defendant in the predicate crime decisions. And the sanction of onstlag van recht vervolging is contrary to all evidence submitted by the public prosecutor and contrary to the legal facts found during the trial.