Konstruksi Masyarakat Desa Pule Kecamatan Modo tentang
RSUD Ngimbang
Construction of the Community of Pule Village, Modo District, about
Ngimbang Hospital
Guna memperoleh kesehatan yang merupakan hak manusia, fasilitas pelayanan kesehatan mutlak diperlukan. Pemerintah berupaya menyediakan fasilitas di berbagai wilayah agar masyarakat dapat menjangkau fasilitas kesehatan dengan lebih mudah. Pemerintah kabupaten Lamongan membangun RSUD Ngimbang pada tahun 2011 guna menjangkau masyarakat lamongan di sekitar kecamatan Ngimbang. Namun, Masyarakat Desa Pule masih mempercayakan fasilitas kesehatan di kecamatan lamongan untuk berobat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi objektif sosial ekonomi masyarakat Desa Pule, mengidentifikasi realitas objektif tentang fasilitas kesehatan pada masyarakat Desa Pule, mengidentifikasi realitas subjektif tentang RSUD Ngimbang pada masyarakat Desa Pule, mengidentifikasi proses internalisasi, eksternalisasi, dan objektifikasi masyarakat Desa Pule tentang RSUD Ngimbang, dan menganalisis konstruksi masyarakat Desa Pule Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan tentang RSUD Ngimbang. Teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi objektif masyarakat Desa Pule ialah tingkat pendidikan yang masih rendah, mayoritas bekerja di sektor pertanian dan perdagangan serta masih percaya akan hal-hal mistis. Realitas objektif tentang fasilitas kesehatan pada masyarakat Desa Pule yakni fasilitas kesehatan merupakan tempat berobat. Realitas subjektif tentang RSUD Ngimbang pada masyarakat Desa Pule ialah jika masyarakat Desa Pule berobat terutama rawat inap di RSUD Ngimbang tidak akan mendapatkan kesembuhan. Pada konstruksi masyarakat Desa Pule tentang RSUD Ngimbang berkaitan dengan eksternalisasi yakni berupaya untuk tidak berobat di RSUD Ngimbang. Objektifikasi yakni masyarakat Desa Pule tidak berjodoh ketika rawat inap di RSUD Ngimbang. Internalisasi yakni RSUD Ngimbang disosialisasikan sebagai tempat berobat yang tidak mendatangkan kesembuhan bagi masyarakat pule. Dalam hal ini, pemerintah perlu membangun meningkatkan kualitas dan kepercayaan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat guna meningkatkan tingkat kemungkinan kesembuhan pasien.
Kata Kunci: RSUD Ngimbang, Konstruksi sosial, Masyarakat Desa Pule
In order to obtain health which is a human right, health service facilities are absolutely necessary. The government is trying to provide facilities in various areas so that people can reach health facilities more easily. The Lamongan district government built the Ngimbang Hospital in 2011 to reach the Lamongan community around the Ngimbang sub-district. However, the Pule Village Community still entrusts health facilities in the Lamongan sub-district for treatment. The purpose of this study was to identify the objective conditions of the Pule village community, identify the objective reality of health facilities in the Pule village community, identify the subjective reality of the Ngimbang Hospital in the Pule village community, identify the process of internalization, externalization, and objectification of the Pule village community regarding Ngimbang Hospital, and analyzing the construction of the Pule village community, Modo District, Lamongan Regency regarding the Ngimbang Hospital. The theory used is the social construction theory of Peter L. Berger and Thomas Luckmann. In this study using qualitative methods with a grounded theory approach. The results of the study show that the objective condition of the Pule village community is that the level of education is still low, the majority work in the agricultural and trade sectors and still believe in mystical things. The objective reality of health facilities in the Pule village community is that health facilities are places of treatment. The subjective reality of the Ngimbang Hospital in the Pule village community is that if the Pule village community seeks treatment, especially hospitalization at the Ngimbang Hospital, they will not get healing. In the construction of the Pule village community, the Ngimbang Hospital is related to externalization, namely trying not to seek treatment at the Ngimbang Hospital. The objectification is that the people of the Pule village are not matched when they are hospitalized at the Ngimbang Hospital. Internalization, namely the Ngimbang Hospital is socialized as a place for treatment that does not bring healing to the Pule community. In this case, the government needs to improve the quality and trust of the public to utilize the nearest health facilities in order to increase the probability of patient recovery.
Keyword: RSUD Ngimbang, Social construction, Pule village community