Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi masyarakat tentang kelompok penganut agama Baha’i di Desa Cebolek Kidul Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati

Penelitian ini menggunakan teori persepsi Gestalt untuk menganalisis pandangan masyarakat terhadap penganut agama Baha’i di Desa Cebolek Kidul. Masyarakat dalam mempersepsikan objek atau peristiwa dapat dilihat dari 3 aspek yaitu panca indera, aspek kognitif dan pengalaman.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan mengacu pada model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman.

   Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa persepsi masyarakat lebih banyak dipengaruhi oleh pengalaman saat berinteraksi secara langsung dengan penganut agama Baha’i. Masyarakat dengan pengalaman lebih lama dengan penganut agama Baha’i berpandangan bahwa penganut agama Baha’i memiliki sikap yang baik saat sedang berbicara dengan orang lain, selalu menyapa warga ketika bertemu di jalan, dan selalu memberikan makanan kepada anak-anak yang bermain kerumahnya. Aspek pengalaman lebih kuat dibandingkan dengan pengetahuan tentang agama Baha’i dan juga penglihatan secara sekilas terhadap penganut agama Baha’i.

Kata Kunci: Persepsi Masyarakat, Baha’i, Penganut Agama Baha’i.

The followers of the Baha'i religion live in the midst of the Cebolek Kidul Village community which is predominantly Muslim. The purpose of this research was to explore the public perception of Baha'i religious groups in Cebolek Kidul Village, Margoyoso District, Pati Regency.

This research uses the Gestalt perception theory to analyze the views of the community towards followers of the Baha'i religion in Cebolek Kidul Village. Society in perceiving objects or events can be seen from 3 aspects, namely the five senses, cognitive aspects and experience.

This research uses a qualitative research approach with case study design. Data collection techniques used in this research were in-depth interviews, participatory observation and documentation. In this study using data analysis techniques with reference to the interactive analysis model proposed by Miles and Huberman.

Based on the research that has been done shows the results that people's perceptions are more influenced by experience when interacting directly with followers of the Baha'i religion. People with more experience with Baha'i believers believe that Baha'i followers have a good attitude when talking to other people, always greet residents when meeting on the road, and always provide food to children who play at home. The aspect of experience is stronger than the knowledge of the Baha'i religion and also a glimpse of the followers of the Baha'i religion.

Keywords: Public perception, Baha’i, Baha’i Faithful.