Pekerjaan dalam sektor informal yang menjadi fenomena dilematis di suatu perkotaan adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Pedagang kaki lima banyak dijumpai di tempat keramaian atau fasilitas publik seperti taman kota, trotoar jalan, terminal, jalur transportasi yang dapat mengganggu ketertiban umum dan keamanan. Salah satunya yakni pedagang kaki lima yang ada di Dupak Magersari. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab eksisitensi Pedagang Kaki Lima di Dupak Magersari.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenalogi. Lokasi penelitian dilakukan di pinggir rel Dupak Magersari Kelurahan Jepara Kecamatan Bubutan Kota Surabaya. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Teknis analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yakni reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab eksistensi PKL di Dupak Magersari dari faktor sosial yakni adanya motivasi dari pedagang yang mengganggap letaknya strategis sebab berdekatan dengan pusat keramaian, motivasi dari pembeli yang menganggap harga jual barang di pasar tersebut murah. Faktor ekonomi biaya retribusi yang harus dibayarkan pedagang setiap harinya yakni sebesar Rp 2000, selanjutnya mengenai harga barang yang dibandingkan dengan harga barang dipasar terdekat pembeli mengganggap lebih murah di Pasar Dupak, yang terakhir yakni ketersediaan bahan baku pedagang diperoleh dari Pasar Keputran, Tembok dan Pabean. Faktor aksesibilitas yakni kemudahan pedagang dalam menjangkau pembeli dan jarak Pasar Dupak Magersari dengan rumah menurut pembeli, karena letaknya yang dekat dengan pemukiman dan jarak menuju pasar Dupak yang lebih dekat dari rumah penduduk dari pada jarak ke pasar lainnya. Persebaran pembeli di Pasar Dupak Magersari berasal dari Kelurahan Jepara, Bubutan dan Krembangan selatan.
Kata kunci : eksistensi, sektor informal, PKL, Dupak Magersari
The informal employment sector in urban areas are street vendor found in crowded places or public facilities such as city parks, sidewalk, terminals, transportation lines and others that can disrupt public order and security. One of them was the street vendor in the Dupak Magersari. The purpose of this study was to describe the factors that caused the existence of street vendors at Dupak magersari.
The type of this study was qualitative research using a phenomenal approach. The setting of this study was the Dupak Magersari railroad Jepara Village Bubutan District Surabaya City. Data were collected using in-depth interviews and analyzed using . three stages, they are data reduction, data presentation and conclusion.
The result of the study indicated that the cause of the existence of street vendors at Dupak Magersari from social factors was the existence of motivation from traders who considered the location to be strategic because it was close to the center of the crowd, motivation from buyers who think the selling price of goods in the market was cheap. Economic factor for retribution costs that traders paid every day, which wasRp 2000, then regarding the price of goods compared to the prices of goods in the nearest market the buyer considers cheaper in Dupak market. The last was the availability of raw material for traders to be obtained from the Keputran market, Tembok and Pabean. Accessibility factors, namely the convenience of traders in reaching buyers and the distance to Dupak market which was closer to people’s homes from the distance to othe markets. The distribution of buyers in the Dupak Magersari market came from the villages of Jepara, Bubutan and Krembangan Selatan.
Keywords: Existence, informal sector, street vendor, Dupak Magersari