PENGARUH WATER SOLID RATIO (W/S) PADA MORTAR GEOPOLIMER BERBASIS KAOLIN DAN KAPUR DENGAN MOLARITAS NaOH 8 M

EFFECT OF WATER SOLID RATIO (W/S) ON KAOLIN AND LIME BASED GEOPOLYMER MORTAR WITH NaOH MOLARITY 8 M

Mortar menjadi material konstruksi yang populer. Kuat tekan mortar dipengaruhi oleh material penyusunnya. Semen adalah salah satu material utama penyusun mortar yang turut menyumbang efek global warming. Kaolin dan kapur dapat digunakan sebagai material mortar geopolimer untuk meminimalisir penggunaan semen. Kaolin mengandung aluminosilikat yang tinggi dan kapur memiliki kalsium yang tinggi seperti semen. Kapur membuat reaksi pemadatan yang sangat cepat, sehingga kekentalan dan kadar air yang digunakan untuk membuat mortar perlu ditinjau. Hal tersebut mempengaruhi porositas dan kuat tekan mortar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh water solid ratio (W/S) terhadap kuat tekan dan porositas mortar geopolimer, beserta rasio W/S terbaik. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen dengan parameter W/S. Benda uji penelitian ini adalah mortar geopolimer berbasis kaolin dan kapur dengan NaOH 8 Molar ukuran 5 cm×5 cm × 5 cm. Total benda uji adalah 126 mortar dengan 7 mix design W/S (0,25; 0,30; 0,35; 0,40; 0,45; 0,50; 0,55). Setiap mix design terdiri dari 18 benda uji (9 benda uji kuat tekan dan 9 benda uji porositas) yang diuji pada usia 7, 14 dan 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh W/S terhadap mortar geopolimer yaitu semakin tinggi rasio W/S maka semakin tinggi kuat tekannya dan semakin rendah persentase porositasnya. W/S terbaik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu 0,55 ditinjau dari kuat tekannya yang paling tinggi dan persentase porositasnya yang paling rendah dibanding W/S yang lain. W/S 0,55 memperoleh nilai kuat tekan sebesar 4,293 MPa pada usia 28 hari dan persentase porositas sebesar 21,24% usia 28 hari.

Kata kunci: Kaolin, kapur, kuat tekan, mortar geopolimer, porositas, water solid ratio (W/S).

A common building material these days is mortar. The materials that make up mortar have an impact on its compressive strength. One of the primary substances that contributes to the phenomenon of global warming is cement. To reduce the amount of cement needed for geopolymer mortar, kaolin and lime can be utilized. Cement-like lime has a high calcium content, while kaolin has a high aluminosilicate content. Lime accelerates the compaction response, so mortar's viscosity and water concentration should be checked. It has an impact on mortar's porosity and compressive strength. The objective of this investigation was to ascertain the optimal water-solid ratio (W/S) and its impact on the compressive strength and porosity of geopolymer mortar. W/S parameter experiments are used in this study strategy. The specimens were 5 cm x 5 cm × 5 cm kaolin and lime-based geopolymer mortar with 8 Molar NaOH. With seven W/S mix designs, there were 126 specimens in all (0,25; 0,30; 0,35; 0,40; 0,45; 0,50; 0,55). Nine compressive strength and nine porosity specimens, examined at 7, 14, and 28 days of age, made up each mix design. The study's findings demonstrate how W/S affects geopolymer mortar, with greater W/S ratios associated with higher compressive strengths and lower porosity percentages. In comparison to other W/S, the best W/S found in this study has the lowest percentage of porosity and the maximum compressive strength, 0,55. At the age of 28 days, W/S 0,55 had a porosity percentage of 21,24% and a compressive strength value of 4,293 MPa.

Keywords: Compressive strength, geopolymer mortar, kaolin, lime, porosity, water solid ratio (W/S).