RANTAMAN TRADHISI MANTENAN ADAT JAWA KANG ANA KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK (TINTINGAN SEMIOTIK).
A SERIES OF TRADITIONAL JAVANESE WEDDING TRADITIONS IN THE DUKUN DISTRICT OF GRESIK REGENCY (SEMIOTIC THEORY).
ABSTRAK
Tradisi pernikahan adat Jawa yang ada di dhaerah Kecamatan Dukun ini memiliki nuansa Islami. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) bagaimana sejarah adanya tradisi pernikahan adat Jawa?, 2) Apa saja alat dan bahan yang ada saat tradisi pernikahan ada Jawa?, 3) Bagaimana rangkaian acara tradisi pernikahan?dan 4) Bagaimana cara melestarikan tradisi pernikahan adat Jawa yang ada?. Tujuan dari penelitian ni adalah: 1) Agar bisa mengetahui bagaimana sejara tradisi pernikahan adat Jawa yang ada, 2) Agar bisa mengetahui apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan saat tradisi pernikahan adat Jawa, 3) Agar bisa mengetahui rangkaian acara tradisi pernikahan adat Jawa, dan 4) Agar dapat mengetahui cara pelestian tradisi pernikahan adat Jawa. Teori yang digunakakn yaitu teori semiotik budaya dari Roland Bhartes.
Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini yakni melalu masyarakat-masyarakat yang menjadi informan dalam penelitian ini. Sehingga data yang didapat merupakan data lisan yang berupa kalimat-kalimat informasi mengenai penelitian ini. Cara mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. analisis datanya dengan cara: mengumpulkan data, menggabungkan data, mengolah data, kemudian kesimpulan.
Tradisi pernikahan adat Jawa yang ada di Kecamatan Dukun ini dimulai sudah sangat lama dan dimulainya sendiri pun karena adanya permintaan salah satu keluarga mempelai yang meminta menggunakan adat Jawa. Alat dan bahan yang digunakan pun ada: bokor, bunga setaman, daun suruh, melati sebagai aksesoris, pakaian, nasi, beras, alat kacar kucur, dan lain sebagainaya. Rangkaian acaranya sebagai beriku: temu manten, tukar kembar mayang, balang gantal, salaman, ijukan, tantingan, dadhungan, timbang pangkon, tanam jero, kacar-kucur, dulangan, unjukan, mapag besan, sungkeman, kemudian biasanya dilanjut dengan acara-acara Islami seperti qiroatil quran, mukoddimah, dan lain-lain. Cara pelestariannya biasanya ada les-lesan ataupun komunitas-komunitas yang mendukung.
Kata Kunci : pernikahan adat Jawa, simbol, Islami.
ABSTRAK The tradition of traditional Javanese wedding in this district of Dukun has an Islamic feel. Formulation of the problem in this research is: 1) what is the history of the traditions of traditional Javanese wedding? 2) What are the tools and materials that exist in tradition of traditional Javanese wedding in? 3) How about a series of wedding traditional events?, and 4) How do you conserve the traditions of traditional Javanese wedding?. The aim of the research is: 1) In order to find out how the history of traditional Javanese wedding traditions, 2) In order to find out what tools and materials are needed during the traditional Javanese wedding traditions that exist,3) In order to find out the series of traditional Javanese wedding traditions, and 4) In order to know how to conserve traditional Javanese wedding traditions. The theory used during this research is theory of culture from Roland Bhartes. So that the data can be oral data in the form of sentences of information about this research. How to collect data in this study are: observation, interviews, documentation, and literature study. Analysis of the data by: collecting data, combining data, processing data, and then conclusions. The tradition of traditional Javanese wedding in this district of Dukun is began very long ago and because of a request from one of the brides families to use Javanese custom. Tools and materials used are: bokor, beras, alat kacar kucur, and others. The series of events are as follows: temu manten, tukar kembar mayang, balang gantal, salaman, ijukan, tantingan, dadhungan, timbang pangkon, tanam jero, kacar-kucur, dulangan, unjukan, mapag besan, sungkeman, then usually followed by Islamic events such as qiroah, and others. How to conserve it usually there are courses or supportive communities. Keywords: Traditional Javanese Wedding, Symbol, Islamic