Webtoon “Pasutri Gaje” merupakan salah satu webtoon karya anak bangsa yang selalu menempati posisi 5 besar webtoon top dalam aplikasi Line Webtoon. Kepopuleran webtoon ini membuat banyak penggemar dari berbagai negara menerjemahkan secara gratis ke dalam 10 bahasa yang berbeda, salah satunya bahasa Mandarin.Webtoon tersebut menceritakan kehidupan rumah tangga pasangan baru Adimas dan Adelia yang berprofesi sebagai PNS.
Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin adalah bahasa yang sangat berbeda satu sama lain. Hal tersebut menimbulkan beberapa masalah yang dapat menurunkan kualitas terjemahan. Salah satunya adalah ketakterjemahan. Ketakterjemahan sendiri merupakan sebuah kegagalan penerjemah dalam menerjemahkan kata secara utuh.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan 31 episode webtoon “Pasutri Gaje” season pertama dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin sebagai sumber data. Penelitian ini menjelaskan bentuk ketakterjemahan dengan menggunakan teori dari Catford (1978: 93) yang dijelaskan secara lebih khusus dengan menggunakan teori dari Wang dan Han (2014) dan teori dari Cui (2012), teknik penerjemahan yang dipilih penerjemah yang dijelaskan dengan teknik penerjemahan Molina dan Albir (2002) serta faktor penyebab terjadinya ketakterjemahan dengan menggunakan teori dari Zhong Mei Hua (2009).
Berdasarkan proses analisis yang sudah dilakukan, terdapat 221 dialog yang mengandung ketakterjemahan. Ketakterjemahan tersebut terbagi ke dalam 4 jenis bentuk ketakterjemahan, yaitu ketakterjemahan linguistik pada tingkat leksikal, ketakterjemahan budaya material, budaya agama, dan budaya tradisional. Teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam proses penerjemahan berjumlah 8 teknik yaitu, peminjaman, padanan lazim, generalisasi, reduksi, kreasi diskursi, partikularisasi, harfiah, dan amplikasi. Faktor penyebab terjadinya ketakterjemahan linguistik terdiri atas karakter fonetik, karakter huruf, dan aturan serta karakteristik kombinasi unit linguistik. Ketakterjemahan budaya disebabkan oleh perbedaan hubungan budaya BSu dan BSa, tidak adanya kosa kata budaya dalam BSa dan tidak adanya hubungan arti.Dapat disimpulkan bahwa ketakterjemahan merupakan hal yang sulit untuk dihindari dalam proses penerjemahan, tetapi keahlian penerjemah dalam memilih teknik penerjemahan yang tepat dan sesuai akan menghasilkan terjemahan dengan kualitas yang baik.
Webtoon “Pasutri Gaje” is one of top 5 webtoon in Line Webtoon that written by Indonesian web comic artist. This webtoon tells about after married story of civil servant Adimas and Adelia. The popularity of this webtoon makes many fans from various country translate it for free into 10 different languages, one of them is Mandarin. Indonesian language and Mandarin language are two different languages.
The different of Indonesian language and Mandarin raises several problems that can decrease the quality of the translation. One of the problem is untranslability. Untranslability is the failure of the translator in translating the whole word of the text.
The type of this research is qualitative descriptive research using Indonesian version and Mandarin version 31 episode of webtoon “Pasutri Gaje” first season as a data source. This study explain about the type of untranslability, translation techniques, and untranslability causative factors. Based on the analysis process that has been done, there are 221 untranslability dialogues that divided into 4 type of untranslability, those are linguistic untranslability lexical level, culture untranslability material culture, religious culture and traditional culture.
The translator using 8 technique in translation process, those are borrowing, established equivalent, generalization, reduction, discursive creation, particularization, literal translation, and amplification. Researcher found 6 causative factors of unstranslability, those are phonetic feature, text feature, rules and characteristic of phonetic unit combination, difference of association meaning, the absence of cultural vocabulary the absence of cultural association.
The conclusion is untranslability is something that can’t easily avoid in translation process, but translator expertise in choosing the best translation technique to make better quality of translation.