ABSTRAK
PERBANDINGAN
PENJADWALAN DAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK ANTARA JAM KERJA NORMAL DAN JAM KERJA
LEMBUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG GIZI DAN PENUNJANG RS. PRASETYA HUSADA
(ZONA-A) MALANG
Oleh:
Wicaksana
Bintang Rivai
Pembangunan
Gedung Gizi dan Penunjang RS Prasetya Husada Malang merupakan salah satu bagian
dari program rumah sakit agar memiliki akreditasi lebih baik dari sebelumnya.
Perencanaan pembangunan tersebut tidak lepas dari manajemen proyek utamanya
penjadwalan. Untuk mencari metode yang efisien dilakukan perbandingan
penjadwalan antara waktu kerja normal dan waktu kerja lembur. Tujuan dari
penulisan ini yaitu mengetahui hasil penjadwalan, mengetahui kebutuhan tenaga
kerja, dan mengetahui konsekuensi biaya upah tenaga kerja pada pekerjaan
struktur beton antara jam kerja normal dan jam kerja lembur. Metode yang
digunakan yaitu metode deskriptif, kemudian metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu data di lapangan dan data RAB, selain itu Metode analisis data
dibantu dengan Microsoft Project 2013
diawali dengan memahami gambar kerja, membuat daftar item pekerjaan, menghitung
durasi pekerjaan, menggambar diagram penjadwalan waktu proyek dengan metode PDM
(Precedence Diagram Method) ,
menghitung crash duration , dan
menghitung biaya tambahan pekerja.
Hasil
yang didapatkan dari penelitian ini yaitu durasi penjadwalan proyek dengan jam
kerja normal diperlukan 208 hari kalender dengan durasi terpanjang 9 hari pada
pemasangan bekisting pelat lantai dan pembesian kolom K1 di lantai LG 1. Untuk
rata-rata durasi setiap pekerjaan pada jam kerja normal adalah 2 hari dan
durasi terpendek 1 hari. Jam kerja lembur diperlukan 162 hari kalender dengan
durasi terpanjang 8 hari pada pemasangan bekisting pelat lantai. Rata-rata
durasi setiap pekerjaan pada jam kerja normal adalah 2 hari dan durasi
terpendek 1 hari. Alokasi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk jam kerja normal
membutuhkan 240 pekerja. Jika menggunakan jam kerja lembur dibutuhkan 286
pekerja. Pekerja terbanyak yaitu pada pekerjaan bekisting K8 lantai 3 dengan
156 pekerja. Biaya upah untuk jam kerja normal membutuhkan upah sebesar Rp
1.810.788.000,-. Pada pekerjaan dengan pekerja terpadat dibutuhkan sebesar Rp
14.600.250,-. Untuk upah per hari rata-rata adalah Rp 8.047.946,-. Biaya upah
untuk jam kerja lembur membutuhkan biaya sebesar Rp 2.649.972.000,-. Pada
pekerjaan dengan pekerja terpadat dibutuhkan Rp 29.315.672,- dan rata-rata upah
per hari Rp 14.722.066,-.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan
melakukan jam kerja lembur dapat memperpendek durasi proyek sebanyak 46 hari
kalender atau sebesar 22%. Untuk total kebutuhan tenaga kerja terjadi
penambahan tenaga kerja 46 pekerja atau 19% dari kebutuhan awal. Total upah mengalami
kenaikan Rp 839.184.000,- atau sebesar 46%.
Kata kunci: penjadwalan proyek, jam kerja
normal dan lembur, metode PDM,
durasi proyek, alokasi tenaga kerja, biaya
upah.