ABSTRAK
Penelitian ini mengidentifikasi Forum Aliansi Peduli Cagar Budaya Gresik dalam memaknai pembangunan Islamic Center. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan prespektif teori interaksionisme simbolik Helbert Blumer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode etnografi milik James P. Spradly. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi foto, dan dokumentasi tertulis. Hasil penelitian berhasil mengungkap beberapa point. Pertama, Kondisi Masyarakat Forum Aliansi terdiri dari santri tradisional; santri modern; seniman budayawan; dan kelompok kepentingan. Kedua, Pembangunan Islamic Center bertujuan merombak fungsi Alun-alun dan dinilai sebagai cara pemerintah untuk menghabiskan anggaran. Ketiga, Terdapat kelompok Inklusi dan kelompok Eksklusi. Kurangnya sosialisasi menjadi penyebab utama munculnya banyak penolakan yang dilakukan oleh warga masyarakat Gresik. Pembangunan Islamic Center di kawasan Alun-alun dapat mendiskriminasikan agama lain yang ada disekitaran Alun-alun Gresik. Selain itu pedagang kak lima (PKL) turut dirugikan dalam proyek pembangunan revitalisasi Alun-alun Gresik. Perekonomian menurun secara drastis dan sangat dirasakan oleh para pedagang kaki lima (PKL).
Kata kunci : Pemaknaan, Islamic Center, Revitalisasi, Alun-alun, Cagar Budaya.
Abstract
This research identifies the Gresik Cultural Heritage Care Alliance Alliance in interpreting the construction of the Islamic Center. This research is a type of qualitative research using the perspective of Helbert Blumer's symbolic interactionism theory. The method used in this research is to use James P. Spradly's ethnographic method. Data collected through observation, interviews, photo documentation, and written documentation. The results of this study successfully revealed several points. First, community Conditions of the Alliance Forum consisted of traditional santri; modern santri; cultural artist; and interest groups. Second, the construction of the Islamic Center aims to overhaul the function of the town square and is seen as a way for the government to spend the budget. Third, there is an Inclusion group and an Exclusion group. Lack of socialization is the main reason for the emergence of many objections by the people of Gresik. The construction of an Islamic Center in the Alun-alun area can discriminate against other religions around the Gresik Square. In addition, street vendors (PKL) were also disadvantaged in the Gresik Square revitalization project. The economy declined drastically and was very much felt by street vendors (PKL)
Keywords: Meaning, Islamic Center, Revitalization, Alun-alun, Cultural Heritag.