Kemampuan Pemecahan Masalah (KPM), salah satu kemampuan yang penting di Abad 21, peserta didik yang masih rendah menunjukkan bahwa pembelajaran yang selama ini dilaksanakan kurang mampu memfasilitasi peserta didik untuk berlatih dan menerapkan KPM. Hal tersebut dapat diatasi dengan menerapkan model Project-Based learning (PBL) yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan inovasi agar diperoleh hasil yang maksimal, salah satunya adalah dengan mengorientasikannya pada konsep ecopreneurship. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik serta mendeskripsikan kemampuan pembuatan proyek, respons pembelajaran, dan minat ecopreneurship peserta didik. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode penelitian True Experimental Design dan desain penelitian Control Group Pre-test and Post-test. Subyek penelitian adalah 49 peserta didik kelas XI MIPA semester genap tahun pelajaran 2018/2019 di SMA Negeri 1 Mojosari, Mojokerto yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pre-test dan post-test KPM, lembar observasi kemampuan pembuatan proyek, dan angket respons pembelajaran serta minat ecopreneurship. Hasil pre-test dan post-test KPM dianalisis menggunakan Uji Mann-Whitney dan Uji gain ternormalisasi (n-gain), sedangkan untuk hasil lembar observasi kemampuan pembuatan proyek, angket respons pembelajaran, serta angket minat ecopreneurship dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dikategorikan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Analisis data yang telah dilakukan memperoleh hasil bahwa : (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan skor n-gain kelas eksperimen 0,83 dalam kriteria tinggi sedangkan kelas kontrol 0,53 dalam kriteria sedang, (2) kemampuan pembuatan proyek peserta didik mem-peroleh persentase persentase 68% dengan kriteria sangat kurang baik dan status tidak kompeten, (3) respons peserta didik terha-dap pelaksanaan model PBL berorientasi ecopreneurship dalam kriteria sangat baik dengan persentase rata-rata 83%, dan (4) Minat ecopreneurship peserta didik setelah melaksanakan model PBL berorientasi ecopreneurship berada dalam kriteria sangat baik dengan persentase rata-rata 81%. Dengan hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa model PBL berorientasi ecopreneurship dapat meningkatkan KPM peserta didik, dapat diterapkan lebih lanjut untuk melatihkan kemampuan pembuatan proyek peserta didik, dan menumbuhkan minat serta kesadaran terkait permasalahan lingkungan sekitar peserta didik.

Kata kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Model Project-Based Learning (PBL), Ecopreneurship