ABSTRAK
Benu, Rince. 2018. Penalaran Siswa Sekolah Dasar Dalam Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Skills Pada Materi Pecahan Ditinjau Dari Adversity Quotient. Tesis program studi Pendidikan Dasar. Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Pembimbing: (I). Rooselyna Ekawati, S.Si, M.Si, Ph.D, (II) Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd
Kata kunci: Penalaran, Soal HOTS, Pecahan, Adversity Quotient.
Dalam mengatasi masalah rendahnya penalaran siswa di Indonesia maka pemerintah memperkenalkan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills). Pada Kurikulum 2013 soal-soal tipe HOTS mulai dikembangkan agar siswa tidak hanya mampu menyelesaikan soal-soal rutin dengan menggunakan rumus/algoritma yang baku, akan tetapi juga harus mampu bernalar dan menggunakan matematika untuk memecahkan masalah nonrutin yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran siswa dalam menyelesaikan soal higher order thinking skills (HOTS) pada materi pecahan ditinjau dari adversity quotient.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD sebanyak tiga orang yakni tipe quitter, tipe camper dan tipe climber. Instrumen yang digunakan meliputi Tes Adversity Respons profile (ARP), Tes HOTS dan pedoman wawancara. Proses pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes ARP, Tes HOTS dan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap mereduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek quitter pada tahap berpikir dasar dapat mengenali konsep matematika yang terkandung dalam masalah. Namun subjek mengalami kesulitan dalam menjelaskan konsep pengurangan dan perkalian yang digunakan. Dalam proses berpikir kritis subjek quitter mampu menyebutkan informasi yang belum tersedia pada soal tetapi subjek mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya karena kurangnya pemahaman subjek terkait konsep operasi pengurangan dan perkalian pecahan. Subjek pun kesulitan dalam memberikan argumen-argumen yang logis terhadap proses penyelesaian masalah dan tidak mampu melakukan penarikan kesimpulan dengan tepat dari permasalahan yang diberikan. Sedangkan dalam berpikir kreatif subjek quitter tidak mampu merencanakan solusi baru dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dan belum mampu menjalankan solusi baru yang berbeda dari penyelesaian sebelumnya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Subjek camper pada tahap berpikir dasar mengenali konsep matematika yang ada pada masalah yang diberikan dan menjelaskan hubungan antarkonsep dalam menyelesaikan soal HOTS. Pada tahap berpikir kritis, subjek camper mampu menyebutkan informasi yang belum tersedia pada soal, mampu memberikan pendapat dan kesimpulan penyelesaiaan soal HOTS. Sedangkan pada tahap berpikir keratif siswa mampu merencanakan sebuah ide baru dan menerapkan ide baru tersebut dengan tepat. Subjek climber pada tahap berpikir dasar mampu mengenali konse matematika yang muncul pada soal dan menjelaskan keterkaitan antarkonsep dalam menyelesaikan masalah. Tahap berpikir kritis, subjek mampu menentukan informasi lain yang belum tersedia pada soal, mampu memberikan argumen-argumen dan melakukan penarikan kesimpulan penyelesaian masalah HOTS. Pada tahap berpikir kreatif, subjek mampu menentukan dua ide baru dan mampu menerapkan dalam menyelesaikan soal HOTS.
ABSTRACT
Benu, Rince. 2018. Reasoning of Elementary School Students In Higher Order Thinking Skills problem on Fraction basic on Adversity Quotient. Thesis basic education courses.The graduate program Surabaya State University. Supervisor: (I).Rooselyna Ekawati,S.Si, M.Si, Ph.D, (II) Dr. Eko Yuli Tatag Siswono, M.Pd
Keywords: Reasoning, Problem HOTS, Fractions, Adversity Quotient.
In overcoming the problem of low student reasoning in Indonesia, the government introduced the issue of HOTS (Higher Order Thinking Skills). In the 2013 Curriculum HOTS type questions began to be developed with the aim of students not only being able to solve routine questions using standard formulas / algorithms, but also must be able to reason and use mathematics to solve nonroutine problems encountered in daily life - day. This study aimed to describe reasoning in solving students' higher order thinking skills (HOTS) at a fraction of matter is reviewed based on the adversity quotient.
Subjects in this study were three people including type quitter, type camper and type climber. Instruments used include test Adversity Response Profile (ARP), HOTS test and interview guidelines. The data collection process performed by administering a test ARP, HOTS test and interview. The data analysis technique consists of the stages of reducing data, presenting data and conclusions.
The results showed that subjects quitter at the stage of thinking can recognize basic mathematical concepts contained in the problem. but the subject had difficulty in explaining the concept of subtraction and multiplication are used. In the process of critical thinking quitter subject was able to mention information that was not available on the subject matter but had difficulty in completing due to a lack of understanding related subject subtraction and multiplication operation concept of fractions. Subjects had difficulty in providing logical arguments against the process of resolving the problem and not able to perform with the right conclusion from the given problem.
Camper subject at the stage of basic thinking recognize existing mathematical concepts on a given problem and explain the relationship between concepts in solving HOTS. At the stage of critical thinking, the camper subject is able to describe the information that is not available on the matter, is able to give their opinions and conclusions about HOTS Completion. While on stage creative thinking students are able to plan a new idea and implement new ideas with the right.Subject climber at the stage of basic thinking is able to identify the mathematical concept that appears on the matter and explain the relationship between concepts to solve problems. critical thinking phase, subjects were able to determine other information is yet available on the matter, capable of providing arguments and perform inferences HOTS problem resolution. At this stage of creative thinking, the subject is able to determine two new ideas and be able to apply in solving HOTS.