Candi Penataran Dalam Visualisasi Batik Jawa Timur
Penataran Temple in East Java Batik Visualization
Candi Penataran merupakan candi yang dibangun pada abad keemasan Majapahit tahun 1197 Saka. Candi Penataran dibangun dengan tujuan menangkal bahaya Gunung Kelud melalui upacara, sesuai dengan isi Prasaati Palah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil perancangan desain batik hingga pemilihan desain dan hasil penerapan batik dengan sumber ide Candi Penataran sebagai batik Jawa Timur. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian desain Double Diamond Model. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap yaitu Discover, Define, Develop, dan Deliver. Tahap pertama mengeksplorasi sumber ide untuk moodboard. Tahap kedua yaitu mengembangkan moodboard dan menentukan konsep desain. Tahap ketiga membuat stilasi dan menyusun stilasi pengembangan batik menjadi 9 motif batik. Tahap keempat yaitu memilih 3 motif terbaik untuk diwujudkan sebagai kain batik berukuran 250 x 115 cm. Hasil jadi penciptaan Candi Penataran dalam visualisasi batik Jawa Timur ini memperkaya keragaman motif batik Jawa Timur. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, angket dan lembar penilaian. Teknik analisis data yang dipakai menggunakan analisis kualitatif (naratif) dan deskriptif kuantitatif oleh 3 penilai untuk mencari nilai mean yang ditinjau dari 5 aspek yaitu aspek orisinalitas, aspek warna, aspek teknis, aspek motif batik, dan aspek pesan/makna. Dari 3 hasil jadi kain batik, desain 3 yang berjudul Penjaga Kekayaan Dewa memiliki nilai mean/rata-rata tertinggi yaitu 3.92 (sangat baik). Desain 3 dengan judul Penjaga Kekayaan Dewa memiliki motif utama naga dan candi, dengan motif pelengkap berupa relief bunga. Menggunakan isen-isen yang lebih kompleks yaitu isen cecek dan gringsing pada naga. Warna yang digunakan pada desain 3 adalah coklat tua, coklat muda, dan hitam.
Kata Kunci : Candi Penataran, Batik Jawa Timur, Batik Tulis.
Penataran Temple is a temple built in the golden age of Majapahit in 1197 Saka. Penataran Temple was built with the aim of warding off the dangers of Mount Kelud through ceremonies, in accordance with the contents of Prasaati Palah. The purpose of this research is to describe the results of batik design design to design selection and the results of batik application with the source idea of Penataran Temple as East Java batik. This type of research uses the Double Diamond Model design research method. The research procedure consists of 4 stages namely Discover, Define, Develop, and Deliver. The first stage explored the source of ideas for the moodboard. The second stage is developing the moodboard and determining the design concept. The third stage made stilations and arranged the batik development stilations into 9 batik motifs. The fourth stage is to choose the best 3 motifs to be realized as a 250 x 115 cm batik cloth. The finished result of the creation of Penataran Temple in East Java batik visualization enriches the diversity of East Java batik motifs. Data collection techniques using documentation, questionnaires and assessment sheets. The data analysis technique used was qualitative analysis (narrative) and descriptive quantitative by 3 assessors to find the mean value in terms of 5 aspects, namely originality, color, technical, batik motif, and message/meaning aspects. Of the 3 finished batik cloths, design 3 entitled Guardian of God's Wealth has the highest mean/average value of 3.92 (very good). Design 3 with the title Guardian of God's Wealth has the main motif of dragons and temples, with complementary motifs in the form of flower reliefs. It uses more complex isen-isen, namely isen cecek and gringsing on the dragon. The colors used in design 3 are dark brown, light brown, and black.